Djarot: Sejak Awal Dirancang Pak Ahok, Sebaiknya Namanya Tetap Simpang Susun Semanggi
Penamaan Simpang Susun Semanggi juga sebelumnya sudah didiskusikan dengan Ahok sebelumnya.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, dirinya berharap agar proyek jalan tetap diberi nama 'Simpang Susun Semanggi'.
Hal ini kata Djarot agar tidak menimbulkan polemik.
Diketahui banyak usulan yang masuk terkait penamaan Simpang Susun Semanggi, diantaranya penambahan nama 'Badja' yang merupakan akronim dari Basuki-Djarot.
Penamaan Simpang Susun Semanggi juga sebelumnya sudah didiskusikan dengan Ahok sebelumnya.
"Kalau saya pribadi, sebaiknya namanya tetap Simpang Susun Semanggi. Karena itu sejak awal Pak Ahok sudah merancang namanya SSS. Sehingga tidak ada lagi ya persepsi yang macam-macam. Kita itu repot ya, padahal benar lalu dipersepsikan macam-macam. Ini akronim ini, ini akronim ini kek, kan begitu ya," kata Djarot kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (14/7/2017).
Mantan Walikota Blitar ini mengatakan penamaan Simpang Susun Semanggi akan diputuskan pada saat rapat pimpinan yang digelar setiap Senin pagi.
"Usulan namanya sementara kan ada dua ini ya. Tapi besok waktu rapim kita putuskan dalam bentuk keputusan gubernur," katanya.
Simpang Susun Semanggi dibangun dengan biaya kompensasi kenaikan koefisien luas bangunan (KLB) perusahaan swasta dan akan di resmikan pada 17 Agustus 2017 oleh Presiden Joko Widodo.
Proyek yang dibangun sejak 2016 untuk mengurai simpul kemacetan di Jakarta. Jalan ini diprediksi mengurai 30 persen kemacetan.
Ada dua simpang susun dari arah Grogol ke Blok M sepanjang 796 meter, dan arah Polda ke Monas sepanjang 826 meter.