Polwan Ocha Kerap Tinggalkan Balitanya, Tapi Jadi Motivasi saat Ikuti Penggerebekan Sabu
Sebelum penggerebekan di Anyer, Tim Satgas Merah Putih sudah melakukan operasi pengintaian terhadap para pelaku sejak 6 Juni 2017.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Ajun Komisaris Rosana Albertina Labobar mengaku kerap meninggalkan anaknya selama terlibat dalam operasi bersama Tim Satgas Merah Putih.
Tim ini adalah tim gabungan dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya dan Satuan Reserese Narkoba Polresta Depok yang baru-baru ini menggagalkan upaya penyelundupan sabu 1 ton dari China melalui Anyer, Serang, Banten, Kamis (13/7/2017).
Sebelum penggerebekan di Anyer, Tim Satgas Merah Putih sudah melakukan operasi pengintaian terhadap para pelaku sejak 6 Juni 2017.
Sejak itulah, Rosana mengaku kerap pergi berhari-hari meninggalkan anaknya yang masih berusia 4 tahun.
"Awal-awal kadang saya seminggu di lapangan. Pulang hanya untuk mulangin baju kotor. Terus berangkat lagi," kata perempuan yang akrab disapa Ocha ini saat ditemui di Mapolresta Depok, Jumat (14/7/2017).
Tanggal 6 Juni merupakan waktu di mana para pelaku pertama kali tiba di Indonesia.
Sementara mereka ditangkap pada 13 Juli. Sehingga total waktu operasi yang dilakukan Tim Satgas Merah Putih mencapai hampir enam minggu.
Menurut Ocha, selama enam minggu itu bukan berarti dia sama sekali tidak pulang ke rumah.
Sebab, ada waktu-waktu tertentu di mana ia bisa pulang. Kondisi itulah yang dimanfaatkannya untuk bertemu dan bercengkrama dengan anaknya.
"Ada yang tiap harinya gantian. Ada dikasih jeda waktu sehari. Itu dimanfaatkan untuk pulang," ujar Ocha.
Ocha mengaku keinginan untuk bertemu anak jadi motivasi tersendiri baginya saat menjalankan tugas.
"Jadi kalau sedih sih enggak. Malah jadi motivasi supaya bisa cepat tuntas, terus pulang dan kumpul lagi sama keluarga," kata perempuan 31 tahun ini.
Sabu 1 ton asal China yang hendak diselundupkan melalui Anyer diketahui dipasok oleh sindikat asal Taiwan.
Polisi menangkap empat WN Taiwan, yakni Lin Ming Hui, Chen Wei Cyuan, Liao Guan Yu, dan Hsu Yung Li. Adapun Lin Ming Hui tewas ditembak polisi karena melawan saat akan ditangkap.(Alsadad Rudi)
Berita ini tayang di Kompas.com dengan judul: Ikut Penggerebekan Sabu, Polwan Ocha Kerap Tinggalkan Anak Balitanya