YLKI Minta Merek Beras Oplosan Ditarik dari Pasaran
Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri menggeledah sebuah gudang beras PT Indo Beras Unggul (PT IBU)
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Sanusi
Hal itu diketahui setelah Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri membawa sampel beras ke laboratorium.
"Terkait nilai gizi yang tercantum pada label kemasan, beras kemasan itu diduga telah membohongi publik, khususnya konsumen," ujar Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto, melalui keterangan tertulis, Jumat (21/07/2017).
Di kemasannya, beras merk "Ayam Jago" mencantumkan kadar protein sebesar 14 persen. Padahal, hasil uji laboratorium kadarnya lebih kecil, yakni 7,73 persen.
Sedangkan kadar karbohidrat yang tercantum sebesar 25 persen, padahal kadarnya lebih besar yaitu 81,45 persen.
Sementara itu, kadar lemak tercantum 6 persen yang tak sesuai dengan hasil uji laboratorium, yaitu hanya 0,38 persen.
Untuk beras merk "Maknyuss", dalam kemasannya juga mencantumkan kadar protein sebesar 14 persen, padahal kandungannya lebih kecil, sebesar 7,72 persen. Kadar karbohidrat yang tercantum sebesar 27, sementara faktanya sebesar 81,47 persen.
Kemudian, kadar lemak yang tercantum 0 persen, padahal lebih besar, yaitu 0,44 persen.
"Ini mencurigakan. Ada apa dengan perbedaan kandungan nilai gizi itu? Sekedar memainkan mutu beras? Persoalan bisnis semata?" kata Ari.
Ari menduga ketidaksesuaian nilai gizi itu merupakan upaya melemahkan bangsa melalui kandungan mutu dan gizi makanan. Pelaku, kata dia, terlihat mempermainkan kesehatan masyarakat dengan melakukan pembohongan tersebut.
Ari menegaskan, fakta temuan hasil laboratorium itu akan terus didalami agar masyarakat tak perlu khawatir.
"Tentu saja ini akan terus didalami serta menjadi masukan agar konsumen tak lagi dibohongi dari sisi nilai gizi dan mutu beras yang dikonsumsi," kata Ari.
Ari pun meminta agar kejadian ini tak diikuti oleh pelaku pengusaha lain. Ia memastikan hukuman tegas pada pelaku yang mempermainkan harga pangan maupun kualitasnya.