Yuk, Berburu Tanaman Hias Unik dan Buah Langka di Flona 2017!
"Saya belajar dari pengelola nursery lain. Dulu kalau ada pameran begini, banyak yang jual buah tin dan zaitun."
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pameran Flora dan Fauna (Flona) kembali digelar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat mulai Sabtu (21/7/2017).
Inilah saat yang tepat untuk "berburu" tanaman hias maupun tanaman buah-buahan.
Buah tin dan zaitun, dua nama buah yang disebut dalam kitab suci Al-Qur'an, adalah dua jenis tanaman yang masih banyak dicari pengunjung. Dua jenis tanaman buah itu sudah lama masuk ke Indonesia, dan kini kembali hadir di ajang Flona 2017.
Noval (34) dan Faisal (40), dua kakak beradik pengelola Kamboja Akar Nursery, membawa beberapa varian tanaman buah tin dan zaitun itu. Mereka sudah sekitar 7 tahun terakhir membudidayakan dua jenis tanaman tersebut.
"Saya belajar dari pengelola nursery lain. Dulu kalau ada pameran begini, banyak yang jual buah tin dan zaitun. Saya cari informasi juga di internet dan pernah coba keringkan daun tin buat diseduh jadi teh. Itu bisa stabilkan kadar gula darah," kata Noval.
Beberapa varian buah tin yang ditawarkan Kamboja Akar Nursery diantarana Red Palestine (khurtmanni), Brown Turkey, Green Jordania, dan Panache. Masing-masing varian memiliki karakter tanaman dan buah yang khas. Karenanya, harga jual tanamannya pun berbeda.
Varian Brown Turkey misalnya, yang berusia 3 bulan atau setinggi sekitar 20 centimeter ditawarkan Rp85 ribu. Paling mahal adalah varian Panache, seukuran 30 centimeter dijual Rp600 ribu. Sementara Green Jordania, untuk ukuran yang sama, hanya dijual Rp50 ribu.
"Khasiatnya sama, cuma beda bentuk sama rasanya. Hampir semuanya memiliki rasa yang manis, cuma yang varian Moskow yang bentuknya agak bulet besar dan warnanya kuning yang rasanya agak asam," terang Noval.
Mereka membudidayakan buah tin itu di rumah mereka yang terletak di Jalan Kota Bambi Raya Nomor 10 RT10/5 Kelurahan Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat.
"Karena nggak ada lahan yang luas, kami taruh di dak atas rumah. Kalau kena matahari penuh, daunnya agak kecil, tapi kalau di tempat yang agak adem, daunnya lebih lebar," beber Faisal.
Untuk tanaman zaitun, Noval hanya membawa dua varian yaitu varian dari Spanyol dan Timur Tengah. Kedua varian ini ditawarkan dengan harga berbeda. Bibit pohon zaitun dari Spanyol setinggi 50 centimeter dijual Rp150 ribu, sementara varian zaitun dari Timur Tengah lebih mahal, seukuran 20 centimeter di polybag kecil seharga Rp175 ribu.
"Saya coba tanam bisa hidup, tapi nggak bisa berbuah. Pernah ada dosen IPB datang, katanya ada jenis kumbang khusus yang membantu proses pembuahan pohon zaitun, dan jenis kumbanh itu tidak ada disini," beber Noval.
Meski tidak memunculkan buah, lanjut Noval, pohon zaitun itu masih bisa dimanfaatkan daunnya untuk dikeringkan dan dijadikan teh. Khasianya, kata dia, bisa membantu menurunkan kadar kolesterol.
Selain dua jenis tanaman itu, ada ratusan jenis tanaman yang dipamerkan di ajang Flona 2017. Noval juga membawa belasan varian adenium seperti varian Amata, Rainbow, Purple Jinda, Red Moonlight dan Jade Kirin. Beragam varian adenium itu ditawarkan seharga Rp125 ribu hingga Rp250 ribu.
Sementara untuk jenis tanaman kaktus saja, Nana Suryana (46) dari Family Kaktus, membawa 50-an varian kaktus yang ditawarkan dengan harga beragam.
Jenis kaktus termurah seperti mammilaria, dijual seharga Rp10 ribu per pot kecil, sedangkan variab gymnocalycium dijual Rp50 ribuan per pot. Harga termahal adalah jenis golde barrel yang mencapai Rp2,5 per tanaman.
Di rumahnya di Jalan Maribaya, Desa Langensari, Kampung Sukaramai, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Nana membudidayakan sendiri 500-an jenis kaktus.
"Baru sebagian yang dibawa kesini, di rumah masih banyak. Lihat respon pembeli dulu, ," tuturnya.
Penulis: Ichwan Chasani