Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua DPRD DKI Jakarta Bilang Zaman Ahok PPSU Rajin, Kini kok Males-malesan

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan, kinerja petugas penanganan prasarana dan sarana umum ( PPSU) saat ini menurun.

zoom-in Ketua DPRD DKI Jakarta Bilang Zaman Ahok PPSU Rajin, Kini kok Males-malesan
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi menerima laporan warga tentang praktek percaloan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jl. Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (26/8/2016). TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta Marsudi mengatakan, kinerja petugas penanganan prasarana dan sarana umum ( PPSU) saat ini menurun.

Dia pun menyampaikan hal tersebut kepada jajaran Pemprov DKI Jakarta dalam rapat pimpinan (rapim) pada hari ini, Senin (24/7/2017).

"Saya menyikapi masalah PPSU yang ada di enam wilayah Kota Jakarta, kan sekarang kok PPSU agak males-malesan," ujar Prasetio seusai rapim di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan seperti dilansir dari Kompas.com.

Prasetio Edi Marsudi
Prasetio Edi Marsudi (Tribunnews.com/Wahyu Aji)

Prasetio bercerita, ia berkeliling di beberapa wilayah Jakarta dan tak menemukan petugas PPSU yang bersih-bersih untuk menjaga lingkungan.

Akibatnya, wilayah-wilayah tersebut pun kotor.

"Itu banyak sekali yang enggak ada PPSU, ada malah dia nongkrong di mobil operasional, pick up Isuzu, itu malah enggak kerja," kata dia.

Prasetio meminta Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, jajaran wali kota, camat, hingga lurah untuk mengontrol dan menggiatkan kembali kinerja petugas PPSU.

Berita Rekomendasi

Sebab, eksekutif-lah yang mengerti sistem kerja para petugas PPSU.

"Saya kan enggak ngerti sistem kinerjanya mereka, kontrol mereka gimana, apalagi mereka andalan pemerintah daerah PPSU itu," ucap Prasetio.

Bandingkan zaman Ahok

Pada masa pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, Prasetio menilai kondisi Jakarta cukup baik dengan adanya petugas PPSU.

"Jakarta pada saat era Pak Ahok-Pak Djarot itu baik sekali, jangan sampai ntar di era gubernur yang baru ini PPSU malah hilang," kata Prasetio di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (24/7/2017).

Prasetio mengatakan akan mendukung Anies-Sandi untuk menambah jumlah petugas PPSU pada saat mereka memimpin Jakarta.

"Saya akan men-support kepada gubernur terpilih nanti untuk ini ditambahkan lagi tenaga-tenaga kerja," kata dia.

Saat ini, Prasetio melihat kinerja PPSU mulai menurun. Dia melihat banyak wilayah di Jakarta yang kotor karena tidak ada PPSU yang bertugas menjaga dan membersihkan lingkungan. Dia berharap Pemprov DKI Jakarta kembali menggiatkan mereka.

"Kerja mereka (petugas PPSU) menurun, ini harus digalakkan lagi," kata Prasetio.

Anies tak akan kurangi jumlah PPSU

Sementara itu sebelumnya juru bicara gubernur dan wakil gubernur terpilih DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, Naufal Firman Yursak, mengatakan Anies-Sandi tidak akan mengurangi jumlah petugas penanganan prasarana dan sarana umum ( PPSU) saat sudah menjabat nanti.

Naufal mengatakan, program pengelolaan sampah lingkungan secara mandiri yang akan dijalankan pada 2018 tidak berkaitan dengan pengurangan jumlah petugas PPSU.

"Tidak ada hubungannya antara warga bisa mengelola sampah sendiri dengan jumlah PPSU karena PPSU ngurusi fasilitas publik," ujar Naufal di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (24/5/2017) lalu.

Naufal mengatakan, Anies dan Sandi justru ingin meningkatkan kompetensi petugas PPSU.

Salah satunya dengan mengadakan program kewirausahaan OK-OCE (One Kecamatan, One Center for Entrepreneurship) untuk petugas PPSU.

"Tidak akan ada pengurangan PPSU, justru kami pengin mereka naik kelas. Caranya gimana? Lagi-lagi OK-OCE, semua aspek bagaimana mereka bisa naik kelas," kata Naufal.

Program pengelolaan sampah lingkungan secara mandiri, lanjut Naufal, digagas Anies-Sandi untuk membangun gerakan di masyarakat.

Sebab, membereskan sampah di Jakarta tidak bisa dilakukan hanya dengan mengandalkan petugas PPSU.

"Kalau sampah di rumah, kami diam, cuma andalin PPSU untuk beresin Jakarta, enggak maju-maju. Makanya gagasannya adalah gerakan warga," ucap Naufal.

Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda DKI Jakarta Gamal Sinurat sebelumnya mengatakan, jumlah PPSU yang dibutuhkan di DKI Jakarta akan dievaluasi saat program pengelolaan sampah lingkungan secara mandiri oleh masyarakat berjalan dengan baik.

Meski begitu, evaluasi perlu atau tidaknya pengurangan petugas PPSU tidak akan dilakukan pada 2018.

Sebab, fokus Anies-Sandi pada 2018 yakni pembenahan dan optimalisasi program tersebut.

"Kalau ini sudah berjalan dengan baik, pengelolaan sampah permukiman ini berjalan dengan baik, baru dilakukan evaluasi apakah memang perlu pengurangan PPSU," ujar Gamal.

Menurut Naufal, kemungkinan ada kesalahpahaman pernyataan yang disampaikan Gamal.

"Itu kata Pak Gamal, tapi kan kata kami enggak. Yang punya gagasan besar PPSU tetap dipertahankan jumlahnya, bahkan dinaikkan, ditingkatkan kelasnya, itu kan Bang Sandi. Makanya ini masih berproses, nanti kami lihat setelah Oktober apa yang akan terjadi," kata Naufal. (Kompas.com/Nursita Sari)

Berita ini sebelumnya telah dipublikasikan Kompas.com dengan judul: Ketua DPRD DKI: Sekarang Kok PPSU Agak Males-malesan... dan Tim Anies-Sandi Pastikan Jumlah Petugas PPSU Tidak Akan Dikurangi
 

Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas