Terancam Kehilangan Mata Pencaharian, Nelayan Tuntut Reklamasi Teluk Jakarta Dihentikan
Belasan orang gelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2017).
Penulis: Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belasan orang gelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2017).
Mereka menuntut proyek reklamasi Teluk Jakarta, khususnya pulau G, dihentikan.
Mereka mengklaim para nelayan setempat kehilangan mata pencaharian, pasca proyek tersebut dimulai.
Menurut koordinator aksi unjuk rasa tersebut, Satriani menilai, sebelum dilakukan reklamasi, para nelayan dapat menemukan ikan dan bioata laut lainnya yang bisa dikonsumsi, tanpa harus melaut hingga jarak yang relatif jauh.
Namun, pasca dimulainya reklamasi, biota-biota laut yang bisa dikonsumsi tersebut tidak ditemukan lagi.
"Kami di sini yang tergabung dalam koalisi selamatkan Teluk Jakarta, meminta (pemerintah) menghentikan reklamasi (Teluk Jakarta).
Apabila dilanjutkan, ini berdampak (buruk kepada) nelayan-nelayan tradisional yang notabene hanya mencari ikan, tidak sampai ke tengah (laut) gitu. Ini susah sekali" kata Satriani.
Sebagaimana pemerintah melakukan reklamasi di teluk Jakarta. Salah satu tujuan pemerintah melakukan reklamasi tersebut, adalah untuk membangun tembok laut rasasa (Giant Sea Wall) pencegah terjadinya rob.
Simak video di atas.(*)