Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil mengamankan 300 kilogram narkotika jenis sabu dari sebuah rumah di Jalan Muara Karang Cantik Nomor 16 Blok D Selatan, RT 04 RW 18, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (26/7/2017) malam.

Diberitakan sebelumnya, para tetangga beranggapan jika rumah itu kosong.

Namun, rumah tempat menyimpan 300 kilogram sabu tersebut kini telah benar-benar kosong, Kamis (27/7/2017) pukul 13.57 WIB.

Rumah berpagar coklat ukurannya tampak lebih kecil dibandingkan dengan rumah warga lain yang dindingnya cenderung lebih tinggi.

Tampak cat putih dari dinding luar rumah tersebut sudah mengelupas di berbagai sudut.

Namun, 3 ornamen bunga di dinding membuatnya nampak lebih menarik dipandang.

Tiga garis polisi berwarna kuning bertuliskan 'Dilarang Melintas' terlihat terpasang pada ujung pintu pagar serta ujung lainnya.

Sebuah botol air mineral kosong nampak berdiri di atas dinding luar, bersanding dengan sebuah antena.

Pantauan Tribunnews.com, rumah bernomor 16 ini, memiliki sebuah pintu dan gawang berwarna cokelat dengan 4 buah jendela.

Dua jendela berada tepat disebelah pintu, dimana ada satu kaca jendela hitam polos dan satu lagi merupakan kaca yang tersusun secara horizontal.

Sisa jendela berada di dinding rumah berwarna putih dengan cat yang juga mengelupas.

Lantai teras berwarna putih, sementara lantai halaman berupa keramik motif belah ketupat berwarna cokelat muda.

Nampak sebuah kursi plastik putih di halaman rumah ini.

Di sebelahnya, terdapat sejumlah kotak-kotak kayu yang bertumpukkan satu sama lain.

Di lantai rumah, Tribunnews.com juga melihat sepasang sarung tangan, kardus, tali rafia serta plastik-plastik.

Suasana di rumah warga sekitar tampak sepi, seperti tak ada aktivitas.

Hanya terdengar suara garis polisi yang bergesek dengan pagar akibat hembusan angin.

Tribunnews.com beberapa kali mencoba memanggil pemilik rumah yang bersebelahan langsung dengan rumah ini.

Namun tak ada yang keluar.

Kemudian keluarlah seorang perempuan yang berjarak 3 rumah dari lokasi penggerebekkan.

"Saya nggak tahu itu (ternyata) ada penghuni. Setahu saya disewakan. Dulu ada papannya. Disewakan gitu. Sudah ya, saya buru-buru," ujar perempuan yang tak mau disebut namanya itu.