Dialihkan ke Tempat Tidak Jelas, Pengunjung KAI Travel Fair Marah
Sebagian pengunjung tampak dipindahkan guna menghindari kepanasan dan antisipasi dari kemungkinan pingsan.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Acara KAI Travel Fair yang menghadirkan kesempatan membeli tiket diskon oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) menarik animo masyarakat di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Sabtu (29/7/2017).
Antrean pengunjung terlihat mengular hingga keluar JCC, mendekati jalan raya Gerbang Pemuda.
Sebagian pengunjung tampak dipindahkan guna menghindari kepanasan dan antisipasi dari kemungkinan pingsan.
Sempat lega karena dipindah, namun murka dan amarah pengunjung tak lagi terbendung lantaran mereka dipindahkan ke tempat yang tidak jelas.
Mereka dipindahkan ke dalam gedung JCC yang sebenarnya merupakan Hall A.
Acara KAI Travel Fair sendiri dilaksanakan di Hall B yang hanya dibatasi oleh papan kayu.
Di Hall A ini, pengunjung memang terhindar dari terik matahari, namun kondisi ruangan yang tampak lengang serta tertutup dari segala arah membuat pengunjung bertanya-tanya.
Terlebih sebagian dari mereka beranggapan bahwa mereka akan bisa memesan tiket di tempat ini.
Beberapa pengunjung mulai melontarkan kekecewaannya kepada panitia dan petugas yang berjaga.
Puncaknya adalah ketika mereka mendengar rumor jika pintu rolling door di bagian utara akan dibuka.
Pengunjung secara berbondong-bondong berlari menuju ke arah pintu kecil yang sudah agak berkarat itu.
Tak berapa lama, pintu utama menuju lobby yang menghubungkan Hall A dan B dibuka karena ada petugas yang akan masuk.
Namun itu justru dijadikan momen pengunjung untuk 'mendobrak' pintu yang dijaga.
Teriakan pengunjung menggema lantaran saling berebut untuk keluar melalui pintu berwarna coklat tersebut.
Petugas bertopi kabaret orange, berusaha mencegah dengan memasang badan dan berteriak kepada pengunjung.
"Mundur. Mundur. Stop. Belum saatnya. Stop," teriak petugas.
Namun agaknya teriakan itu tak didengar pengunjung. Pengunjung terus mendesak hingga tinggal sebagian kecil pengunjung yang tersisa di ruangan ini.
Pengunjung yang tersisa di arahkan menuju ke Hall B namun melalui celah di papan kayu pembatas antara Hall tersebut, secara bertahap per 15 orang.