Profesi Musiman, Penjual Bendera Jelang HUT Kemerdekaan RI
Ya, Pak Diman sebagai penjual bendera musiman, jelang peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 72.
Editor: Rachmat Hidayat
Laporan wartawan magang, Dwi salfiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Jelang matahari terbenam, dekat dengan Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, pria paruh baya ini terlihat menata barang dagangannya. Warna merah putih mendominasi barang dagangan Pak Diman. Ya, Pak Diman sebagai penjual bendera musiman, jelang peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 72.
Bapak Diman adalah salah satu dari pedagang musiman, penjual bendera Merah Putih. Dengan modal tali dan tongkat ia membuka lapak jualannya sejak beberapa hari lalu.
Bendera yang dijual cukup Pak Diman cukup beragam. Bendera ketupat, umbul-umbul, bendera
dekstron, bendera kecil dan lain-lain.
Tidak hanya bendera yang dijual tetapi ada juga berupa tongkat bendera dengan hiasan cat merah putih atau hanya polos dengan warna merah atau putih saja.
Harga yang ditawarkan juga berbeda-beda tergantung jenis bendera yang ditawarkan. "Bendera ini dijual dengan harga berbeda-beda dari kisaran harga Rp.30.000 sampai Rp.60.000 per-hari," ujar Pak Diman saat ditemui.
"Keuntungannya, dihitung keseluruhan. Rp.1.000.000 sampai Rp.2.000.000. Setiap hari satu, atau dua bendera bisa terjual. Jelang tanggal 17
Keuntungan ini bisa dilihat dari hitungan keseluruhan bukan dari hitungan per-hari dikarenakan pembelian per-hari hanya membeli satu sampai dua bendera
saja," Pak Diman melanjutkan
Lokasi yang ia pilih untuk berjualan, diakuinya sudah menjadi lokasi favoritnya. Setiap tahun, ia mengaku selalu menjadi pedagang musiman, menjual bendera jelang peringatan HUT RI.
"Kalau suka dukanya, mendapatkan pelanggan yang menawar dengan harga yang cukup rendah dari harga yang sudah ditetapkan. Saya tersenyum saja dan berharap dagangan terjual," ujarnya sambil tersenyum simpul.