Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Istri Pria yang Dibakar Massa di Bekasi: Saya Yakin, Suami Saya Bukan Pencuri

"Saya yakin, suami saya tidak seperti itu. Bukan pencuri yang dituduhkan,"

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Istri Pria yang Dibakar Massa di Bekasi: Saya Yakin, Suami Saya Bukan Pencuri
Warta Kota/Fitriyandi Al Fajri
Siti Zubaedah (25) istri Muhammad Al Zahra alias Joya (30), pria yang tewas dibakar massa karena dituding mencuri tiga unit alat pengeras suara musala di Kampung Muara Bakti RT 012/07, Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi pada Selasa (1/8/2017) petang. 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Air mata Siti Zubaedah (25) telah habis terkuras karena menangisi tewasnya sang suami.

Muhammad Al Zahra alias Joya (30) tewas dibakar massa karena dituding mencuri tiga unit alat pengeras suara musala di Kampung Muara Bakti RT 012/07, Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Selasa (1/8/2017) petang.

"Saya yakin, suami saya tidak seperti itu. Bukan pencuri yang dituduhkan," kata Zubaedah saat ditemui di rumahnya Kampung Jati RT 04/05, Desa Cikarang Kota, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Kamis (3/8/2017) malam.

Saat diwawancarai, Zubaedah berkali-kali mengelus perutnya.

Baca: Kesedian Istri Pria yang Dibakar Massa di Bekasi

Saat itu, dia sedang mengandung anak kedua yang berusia enam bulan.

"Saya belum memikirkan nasib ke depan gimana setelah kejadian ini," ujar Zubaedah.

Berita Rekomendasi

Zubaedah mengungkapkan, selama ini sang suami bekerja sebagai tukang servis alat pengeras suara atau amplifire.

Dia pun meyakini, amplifire yang ada di lokasi adalah milik suaminya yang baru saja dibeli dari orang lain.

Nahas, warga yang ada di lokasi justru menudingnya maling amplifire musala.

"Suami saya sering membeli amplifire bekas dari orang lain. Di rumah amplifire itu diperbaiki untuk dijualnya kembali," jelas Zubaedah.

Sementara itu, Pandi (40) ayah kandung Zubaedah mengamini ucapan sang anak.

Pandi yakin, saat kejadian menantunya itu sedang menurunkan amplifire dari sepeda motor untuk menghindari praktik pencurian.

Namun, upaya sang menantu rupanya dianggap lain.

Joya malah dituding maling oleh warga setempat.

"Menantu saya adalah orang yang taat dan rajin beribadah. Saya yakin dia mau menurunkan amplifire karena hendak salat. Tapi malah diteriaki maling," kata Pandi.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri

Berita ini sudah dimuat di wartakotalive.com: Istri Pria yang Tewas Diamuk Massa di Bekasi Hamil Enam Bulan, Ini Curahan Hatinya

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas