Pria yang Dibakar Hidup-hidup Warga di Bekasi Ternyata Memiliki Istri yang Sedang Hamil 7 Bulan
Video viral yang menunjukkan ada seorang pria dibakar hidup-hidup, karena dituding mencuri ampli masjid, ternyata korban salah sasaran.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Video viral yang menunjukkan ada seorang pria dibakar hidup-hidup, karena dituding mencuri ampli masjid, ternyata korban salah sasaran.
Sebuah akun Facebook dengan nama Yuni Rusmini mengungkapkan fakta sebenarnya siapa pria tersebut.
Melalui tulisan yang diunggah pada Rabu (2/8/2017), mengatakan kalau pria yang dibakar itu adalah orang yang baru saja salat di masjid.
Identitas pria itu pun terungkap, ia adalah seorang tukang servis televisi. Menurut yang dituliskan Yuni, pria ini akan mengantar ampli ke rumah bosnya.
Namun karena sudah memasuki waktu salat, ia pun salat terlebih dahulu. Ampli yang dibawanya pun ditaruh di motornya.
Mungkin warga mengira pria ini mengambil ampli masjid, padahal setelah dicek ampli masjid masih ada.
Baca: Pria di Bekasi Tewas Dibakar Massa Diduga Mencuri Ampli, Ternyata Korban Salah Sasaran
Sedihnya, istri sang pria kini sedang hamil 7 bulan. Pihak keluarga korban hanya bisa pasrah dan diam menerimanya, karena termasuk orang yang tidak mampu.
Mereka pun memaafkan dan tidak memperkarakan persoalan ini ke jalur hukum.
Pemakaman korban dibakar massa
Berikut ini status Facebook Yuni selengkapnya.
"Masih ingat postingan sy??? Kejadian kemarin, Selasa 1 agustus 2017 sore. ttg maling ampli masjid yg dibakar Hidup" hingga tewas mengenaskan di daerah pasar muara bekasi????
Astagfirullahhaladzim.....
Ternyata korban adalah Salah tuduh yg dijadikan korban kebrutalan manusia Yg sdh dirasuki iblis .
Biadap....pelakunya....
Setelah ada penelusuran Dan pengecekan, ternyata korban bukanlah Seorang maling Dan tdk mencuri. Yg Mana ternyata ampli di masjid Masih utuh tdk hilang.
Korban adlh org Yg sdg sholat di masjid , kebetulan membawa amplinya sendiri ke dlm masjid krn Mau ditaruh di jok motor takut hilang. Dia adlh Seorang tukang servis TV, Yg akan nganter ampli ke tempat Bos .
Istrinya dlm kondisi hamil 7 bln.
Dari pihak keluarga korban ,hanya bisa pasrah Dan diam menerimanya. Karena org Yg tdk mampu. Memaafkan Dan Tdk memperkarakannya.
Ya Allah....
Smg husnul khotimah ya pak...org "yg tlh mendzolimi Dan mlkkn tindakan keji pd bpk Smg mendapat hidayah atas tindakannya..buat keluarga bpk almarhum yg ikhlas Dan sabar nggih...Smg Ada berkah dibalik musibah ini....amin yarroball alamin.
#kepada masyarakat di seluruh Indonesia umumnya Dan para pelaku main hakim sendiri di sini bukalah mata Dan hati kalian, lihatlah Dan saksikan , bahagiakah bila kalian bisa menghakimi sesama manusia? Tdk takutkah akan penghakiman dirimu nantinya di akhirat ttg pertanggung jawabanmu atas perbuatan mu.
#viralkan agar tdk Ada lg kejadian seperti ini. Cukup ini yg terakhir Kali Dan jgn pernah terjadi lg.
#yunirusmini fb.
Baca: Gara-gara Unggah Hasil Curian di Facebook, Kakak Beradik Dibui Bareng
Penjelasan Polisi
Namun polisi berkata lain. Kepolisian Resor Metro Bekasi memastikan MA (30), pria yang tewas dibakar massa pada Selasa (1/8/2017) petang, adalah pencuri alat pengeras suara milik musala.
Hal itu diperkuat adanya laporan polisi yang dibuat oleh penjaga musala (marbot) setempat.
"Hasil penyelidikan menyebutkan, bahwa korban yang dibakar massa ini adalah pelaku pencurian amplifire musala," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi AKBP Rizal Marito, Rabu (2/8/2017) malam dikutip dari Warta Kota.
MA tewas dibakar massa di Kampung Muara Bakti RT 12/07, Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Selasa (1/8/2017) petang. Oleh petugas, jenazahnya dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk diautopsi.
Sebelum dibakar, MA sempat diamuk massa menggunakan tangan kosong.
Baca: Ahmad Albar Bicara Soal Narkoba, Ini Harapannya
Pemicunya, karena MA diduga mencuri alat pengeras suara milik sebuah musalah di Kampung Suka Tenang RT 01/07, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi.
Aksinya tepergok, hingga dia berlari lalu cara menceburkan diri ke sebuah kali di perbatasan antara Kampung Muara Bakti dengan Kampung Suka Tenang.
Warga Kampung Suka Tenang kemudian mengejarnya sampai ke Kampung Muara Bakti.
Setelah menyeberang kali dan masuk ke wilayah Kampung Muara Bakti, dia justru diamuk massa hingga tewas karena dibakar.
Rizal juga membantah kabar yang menyebutkan MA adalah korban sasaran.
MA sempat disebut tukang servis televisi yang saat kejadian hendak melaksanakan salat.
Saat memindahkan amplifire dari sepeda motornya ke dalam musala karena khawatir hilang, MA justru diteriaki maling.
Takut diamuk massa, MA berlari menyelamatkan diri ke kampung sebelah. Namun, kata Rizal, saksi marbot berkata lain.
"Berdasarkan keterangan marbot, tiga unit amplifire yang ada di musala telah hilang sesaat setelah MA melaksanakan salat," jelas Rizal.
Mengetahui hal itu, kata Rizal, marbot tersebut berteriak maling.
Dibantu warga, mereka mengejar MA yang saat itu memboyong amplifire menggunakan sepeda motor.
Sekitar 2 kilometer dari lokasi kejadian, MA berhasil dikepung.
Baca: Pitbull Gigit Bocah Ramisya Hingga Tewas, Ini Kata Pakar Anjing
Di luar dugaan, dia nekat menceburkan diri hingga berenang ke kampung seberang.
Nahas, dia ditangkap dan langsung diamuk massa yang kesal dengan ulahnya.
Rizal berkata, meski MA merupakan pelaku kejahatan, warga tidak sepatutnya main hakim sendiri.
Apalagi, perbuatan massa itu sampai mengakibatkan MA meninggal dunia.
"Untuk pengeroyokan yang mengakibatkan MA meninggal dunia akan tetap kami proses," kata Rizal.
Sampai saat ini, pihaknya tengah menggali keterangan para saksi di lapangan.
Bahkan, video pembakaran MA akan dipelajari penyidik guna mengidentifikasi warga yang nekat membakarnya.
"Semua yang melanggar aturan ada hukumannya. Pasti, warga yang membakar MA akan kita proses," tegasnya. (*)
(TribunWow.com/Tinwarotul Fatonah).