Curhat Bima Arya Pernah Jadi Korban Bullying, Dimaki-maki Saat SMP
Bima Arya bercerita dirinya sempat mengalami kekerasan verbal maupun fisik ketika duduk di bangku kelas 1 SMP.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Wali Kota Bogor, Bima Arya curhat pernah menjadi korban bullying saat menghadiri acara seminar Stop Bullying menuju sekolah layak anak di aula SMK Taruna Terpadu Bogor Center School (Borces).
Suami Yane Ardian itu bercerita dirinya sempat mengalami kekerasan verbal maupun fisik ketika duduk di bangku kelas 1 SMP.
"Jadi dimaki-maki, bentak dengan kata-kata kasar, waktu kelas 1 SMP bukan di Kota Bogor tapi di kota lain," ungkapnya kepada TribunnewsBogor.com, Senin (7/8/2017).
Bima pun mengaku trauma pascamenerima tindak kekerasan verbal dari rekannya ketika SMP.
"Itu sangat terasa, karena di lingkungan keluarga saya tidak pernah diperlakukan seperti itu," ungkap Bima.
Ketika itu, lanjut Bima, dirinya mengaku tidak merasa takut saat mendapat perlakuan bullying.
"Bukan takut tapi lebih kepada marah, sangat marah kalau mengingat atau melihat kejadian yang sama, apalagi kalau ada pendidik yang melakukan hal itu," katanya.
Menurutnya, tindakan bullying yang hingga saat ini masih marak terjadi menjadi pekerjaan rumah bagi semua pihak terutama keluarga.
Bima pun menyebut, ada lima aspek untuk memutus budaya bullying.
Pertama aspek mikro yang terdiri dari keluarga, sekolah dan lingkungan bermain.
"Kedua aspek makro yaitu setting budaya yang harus diubah, ketiga peran guru harus dimaksimalkan," terangnya.
"Keempat faktor budaya dan kelima banyak faktor lain yang harus dibenahi. Ini tidak sederhana, tapi yang jelas Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor harus berkoordinasi untuk merespon indikasi apapun terkait bullying verbal maupun fisik," tambahnya.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.