Siswa Sering Kesurupan, Kepala Sekolah di Bogor Ini Taruh Batu Arca di Atas Bantal
Beberapa tahun lalu, siswa di Mts Yapisa, Kampung Pasir Muncang, Desa Sukaresmi, Kecamartan Megamendung, Kabupaten Bogor sering kali kesurupan.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Beberapa tahun lalu, siswa di Mts Yapisa, Kampung Pasir Muncang, Desa Sukaresmi, Kecamartan Megamendung, Kabupaten Bogor sering kali kesurupan.
Kesurupan yang dialami oleh para siswa tak hanya sekali saja.
Kepala Sekolah Mts Yapisa, Dede Abdullah bertutur, siswanya semakin tak terkendali ketika kesurupan terjadi.
Pembelajaran yang diberi guru bahkan sering kali menjadi riuh ketika para siswanya bersikap aneh.
Setelah mendapat pecerahan dari berbagai pihak, barulah Dede berinisiatif untuk memberi bantal pada dua batu di ruangannya.
Baca: Kakek Tewas Saat Akan Tancap Bendera Merah Putih
"Jadi di bawah batu itu ada bantalnya sekarang, kalau dicabut bantal itu anak-anak banyak yang kesurupan lagi, sampai berhari-hari itu kesurupannya," katanya.
Dede menjelaskan dua batu itu merupakan arca.
Batu Arca Manik berbentuk lonjong seperti ular, sedangkan Arca Domas berbentuk seperti balok.
Ukuran dua baru itu menurut Dede hampir sama, panjang sekitar 60 cm dan tinggi sekitar 25 cm.
"Awalnya enggak jelas, pokoknya ada di sini, pernah dipindah ke ruangan lain, eh balik lagi, di sana lagi," ungkapnya kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (10/8/2017).
Ia menambahkan, karena sering didatangi banyak orang, maka batu tersebut dibuatkan lemari kayu yang juga disatukan dengan tempat penyimpanan berkas sekolah.
Bahkan menurut Dade, sebelumnya ada juga empat orang kyai yang datang ke sana untuk melakukan ritual.
Dade menjelaskan, batu Arca Manik berbentuk lonjong seperti ular, sedangkan Arca Domas berbentuk seperti balok.
"Satu batu saja diangkat oleh enam orang itu gak keangkat, gak kuat," katanya.
Penulis: Naufal Fauzy
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.