Kisah Perjuangan Dua Guru Lintasi Jalan Berliku dan Berbukit Mengajar SD Terpencil di Bogor
Melintasi jalan berliku dan berbukit di tebingan Gunung Suling, Kecamatan Rumpin menjadi keseharian dua guru SD ini untuk mengajar anak didiknya.
Editor: Ferdinand Waskita
Mereka berharap, anak-anak di Kampung Haliwung ini bisa merasakan pendidikan seperti yang dirasakan oleh anak-anak yang tinggal diperkotaan yang memang lokasinya dekat dengan sekolah.
Baca: Sri Mulyani Ceritakan Alasannya Terima Permintaan Jokowi dan Kembali ke Indonesia
"Kalau sekarang alhamdulillah sekolahnya sudah lebih baik, kalau dulu itu mereka belajar dibekas rumah warga," celetuk Muhat menambahkan.
Siswa disekolah tersebut jumlahnya memang tidak terlalu banyak, saat ini ada sekitar 48 siswa dari kelas I hingga kelas V .
Kelas I jumlahnya 6 siswa, kelas II jumlahnya 11 siswa, kelas III (29 siswa), kelas IV (1) dan dan kelas V (2 siswa).
"Kalau kelas enamnya ada empat siswa, tapi mereka sekolahnya di bawah gunung yang menjadi sekolah induk SDN Rabak 01. Itu pun harus pakai motor karena jaraknya jauh," kata dia.
Jarak antara sekolah jauh dengan sekolah induk SDN Rabak 01 sekitar 4 kilometer harus ditempuh jalan setapak melewati tebingan gunung suling.
Sekedar informasi, di sekolah jauh SDN Rabak 01 Kampung Haliwung, Desa Rabak, Kecamatan Rumpin memang hanya memiliki dua orang guru saja yakni Muhat Iskandar dan Dedi Sumardi untuk mengajar anak-anak disana agar bisa tetap merasakan pendidikan.
Perjuangan Muhat dan Dedi untuk mencerdaskan anak Bangsa patut mendapat apresiasi. Mereka adalah guru tanpa tanda jasa.
Penulis: Damanhuri