Warga tak Menyangka Tetangganya Penyumbang Dana Bagi Teroris yang Hendak ke Suriah
Seorang ibu yang berada di taman tepat di depan rumah SPT tidak menyangka jika SPT merupakan penyumbang dana kepada para teroris.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah rumah yang berada di Cluster Melia Grove Blok GM I No 25, Serpong Utara, Tangerang Selatan terlihat kosong dan tidak ada aktivitas sama sekali di dalamnya. Satu unit mobil SUV berwarna putih terparkir rapi di halaman rumah.
Alas kaki terlihat berserakan di halaman rumah berlantai satu itu. Satu unit motor matic terlihat terhimpit di antara mobil dan tembok rumah beserta dengan mainan sepeda-sepedaan anak-anak.
Tidak ada pagar rumah di depan halaman, namun pintu rumah berwarna hitam terkunci.
Rumah yang menghadap langsung ke taman perumahan itu, sebelumnya dihuni oleh SPT seorang terduga teroris yang diamankan oleh Densus 88 pada Jumat (11/8/2017) lalu. Dia dikatakan mengontrak kepada pemilik rumah Doni Wahyudi selama dua tahun.
Seorang ibu yang berada di taman tepat di depan rumah SPT menjelaskan tidak menyangka jika SPT merupakan penyumbang dana kepada para teroris yang hendak pergi ke Suriah dan Filipina.
Ibu yang enggan disebut namanya itu, mengatakan bahwa dirinya hanya mengenal SPT sebagai seorang pengusaha meubel.
"Setahu saya sih hanya usaha meubel. Kayu-kayu begitu. Kalau sampai ada hubungan dengan teroris, ya kayaknya sih enggak ya," ucapnya seraya menyuapi anaknya di taman bermain di lokasi perumahan Cluster Melia Grove, Tangerang Selatan, Sabtu (12/8/2017).
Baca: Empat Anggota TNI yang Sempat Terkatung-katung di Laut Ditemukan Selamat
Dia menceritakan tidak mengetahui persis kejadian pada saat penggerebekan oleh Densus 88 berlangsung.
Hanya melihat banyak polisi berpakaian serba hitam yang ada di depan rumah SPT dan polisi lainnya meminta kepada warga untuk tetap berada di dalam rumah dan tidak perlu melihat kejadian yang menurutnya berlangsung sangat singkat.
"Kemarin itu masih pagi. Saya keluar, terus disuruh masuk sama polisi. Tidak tahu sebenarnya ada apa," tuturnya.
Tidak lama setelah itu, kata dia, masuk dua mobil polisi lainnya dan melepas garis polisi yang sebelumnya terpasang.
Para tetangga kemudian baru membicarakan hal itu setelah ada pemberitaan bahwa SPT merupakan terduga teroris yang membantu mendanai kegiatan terorisme di Suriah.
Selama menjadi tetangga, SPT dikenal sebagai orang yang cukup ramah dan baik kepada warga sekitar. Tidak ada hal yang mencurigakan darinya, begitu juga dengan istrinya.
Salat subuh berjamaah di masjid dekat perumahan juga menjadi rutinitas SPT.
Bukan hanya itu, keseharian SPT dan istrinya juga dianggap biasa saja seperti halnya ibu rumah tangga lainnya yang berada di komplek dengan penjagaan yang ketat di depannya.
"Biasa aja sih, anaknya juga sering main di taman ini. Tidak ada yang beda sih," kata dia.
Pendekatan Personal Mencari Dana
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri, Martinus Sitompul menjelaskan SPT mencari dana dengan cara berbincang dengan satu per satu orang calon donatur yang dianggap potensial untuk memberikan dana bagi kegiatan pengiriman sejumlah teroris.
Dalam pertemuan itu, calon donatur akan diberikan pemahaman radikal dari SPT. Mereka yang berhasil terpapar paham radikal dari SPT, akan mendonasikan uang dalam jumlah tertentu kepada SPT.
Dari dana yang terkumpul, SPT kemudian memberikan dana itu untuk memberangkatkan anggota teroris yang ingin berjuang di Filipina dan Suriah.
"Dia minta sumbangan, mengumpulkan dan memberangkatkan mereka yang mau pergi ke Filipina dan Suriah dan basis-basis ISIS lainnya," jelasnya.
Untuk kepentingan penyidikan, maka hingga hari ini, SPT masih berada di Mako Brimob, Kelapa Dua Depok beserta dengan seorang istri dan satu orang anak berusia empat tahun yang diamankan saat pria berusia 39 tahun itu akan mengantarkan anaknya ke sekolah.
Sejauh ini, dari informasi yang dihimpun, petugas Densus 88 membawa empat buah boks besar berisi dokumen dan buku-buku mengenai jihad yang berada di rumah SPT.
Sementara mengenai keterkaitan SPT dengan ISIS, Martinus mengatakan akan masih mendalami hal tersebut. (rio)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.