Sayembara Penangkap Maling Berhadiah Rp 500 Ribu
Ahmad mengatakan, sayembara ini dimulai sejak Mei 2017 lalu dan terbuka untuk masyarakat umum.
Editor: Hendra Gunawan
Ahmad menjelaskan, warga tidak bisa mengerahkan petugas siskamling karena Danau Duta Harapan merupakan bagian fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos dan fasum) pemerintah daerah.
“Kalau di pemukiman sudah pasti aman, karena kita telah membentuk siskamling dan mengerahkan hansip,” jelasnya.
Ahmad berharap, agar bisa menangkap para tersangka.
Dia meyakini, kawanan pencuri merupakan komplotan yang sama.
“Kita sih maunya ada polisi berpakaian preman atau sipil yang menyamar di lokasi. Jadi bila ada pencuri bisa segera ditangkap,” ungkapnya.
Sementara itu, Lurah Harapan Baru, Pristanto mengatakan, sayembara ini dilakukan atas inisiatif warga.
Soalnya, mereka geram dengan praktik pencurian yang menghantui wilayah rumahnya.
“Uang sayembara senilai Rp 500.000 ini murni dikeluarkan oleh warga atas swadaya mereka,” kata Pristanto.
Pristanto mengungkapkan, keseriusan warga dalam membuat sayembara terlihat dari beberapa spanduk yang membentang di daerah sekitar danau.
Dalam spanduk itu tertulis:
Awas Wilayah Pinggir Danau Tidak Aman.
Banyak Pemecah Kaca Mobil. Diberikan Hadiah Rp 500.000 Bagi yang Bisa Menangkap Aksi Pemecah Kaca.
“Sudah ada tiga spanduk yang dibuat warga untuk mensosialisasikan hal ini ke masyarakat,” jelasnya.
Dia menilai, sayembara ini bisa meningkatkan kesadaran warga dan kewaspadaan dalam menjaga keamanan.
Jangan sampai, kasus serupa terulang kembali karena sangat merugikan masyarakat.
“Informasi yang saya dapat malah sudah tujuh kali terjadi kasus pencurian dalam kurun waktu empat bulan,” ujarnya. (Fitriyandi Al Fajri)