Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lahan Calon Rumah DP 0 Persen Ala Anies Masih Rawa-rawa

Di daerah perbatasan antara Jakarta Utara-Bekasi serta Jakarta Barat-Tangerang, masih terdapat lahan yang harganya di kisaran Rp 3 juta

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Lahan Calon Rumah DP 0 Persen Ala Anies Masih Rawa-rawa
WARTA KOTA
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, keinginan kepala daerah DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan mewujudkan hunian dengan uang muka atau down payment (DP)  0 persen masih dapat terealisasi.

Namun, itu dengan catatan. Hunian tersebut dibangun di kawasan pinggiran Jakarta yang harga lahannya masih terjangkau.

Menurut Saefullah, di daerah perbatasan antara Jakarta Utara-Bekasi serta Jakarta Barat-Tangerang, masih terdapat lahan yang harganya di kisaran Rp 3 juta per meter persegi. Persoalannya, lahan yang tersedia tidak dapat langsung dikembangkan sebagai kawasan hunian.

"Itu yang memungkinkan, tetapi tanahnya belum matang. Masih berupa tanah sawah atau tanah rawa," kata Saefullah saat Musda IX DPD Real Estate Indonesia (REI) DKI Jakarta, Rabu (23/8/2017).

Untuk dapat dibangun sebagai kawasan hunian, ia menambahkan, lahan tersebut perlu diolah terlebih dahulu. Akan tetapi, biaya pengolahan lahan yang dibutuhkan tidaklah sedikit.

"Tanahnya berapa, cost lagi tambah Rp 3 juta per meter persegi," kata dia.

Biaya Tergantung Kondisi

Berita Rekomendasi

Wakil Ketua Umum Bidang Komunikasi dan Pengembangan Usaha DPP Real Estat Indonesia (REI) Theresia Rustandi juga mengamini pernyataan Saefullah.

Besar kecilnya anggaran yang dibutuhkan untuk mengolah tanah mentah menjadi matang tergantung dari kondisi tanah itu sendiri.

"Misalnya ada juga tanahnya yang belum bebas maka tanahnya musti dibebasin juga dan itu juga dananya enggak sedikit. Musti dilihat sih karena susah sih (bicara) berapa costnya, susah musti dilihat," kata Theresia.

Contoh lain, ia menyebutkan, bila kondisi lahan masih berupa rawa, maka perlu dilakukan teknik cut and fill untuk memadatkan lahan yang ada sebelum mendirikan bangunan di atasnya.

Besar kecilnya biaya serta lama atau tidaknya waktu yang dibutuhkan tergantung dari luasnya lahan yang ada.

"Balik lagi, susah ngomong karena seberapa sulit kondisinya. Kalau Intiland d misalnya bicara reklamasi itu saja butuh 3 tahun tapi kalau saya pikir, kalau rawa lebih cepat," ucap Sekretaris Perusahaan PT Intiland Development Tbk itu. (Dani Prabowo)

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Sekda Sebut Tanah Murah di Jakarta Masih Mentah

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas