Polisi Ringkus Penipu Berkedok Pengusaha Usai Kuras Uang Korban Rp 352 Juta
Para pelaku mencari calon korban di hotel karena menganggap tamu hotel adalah orang berada.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi menangkap tiga penipu dan pembobol rekening melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM) berinisial S, MR, dan RD.
Ketiga pelaku menguras uang milik korban berinisial IR hingga ratusan juta rupiah.
Kapolres Jakarta Utara Kombes Pol Dwiyono menjelaskan, penipuan terjadi di depan Sekolah Al-Azhar, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (11/8/2017).
Semula, ketiga pelaku datang ke sebuah hotel di Jakarta Utara untuk menetapkan calon korbannya.
Para pelaku mencari calon korban di hotel karena menganggap tamu hotel adalah orang berada.
Setelah menunggu beberapa lama di lobi hotel, para pelaku memilih IR sebagai calon korbannya karena terlihat seperti orang kaya.
IR yang sedang duduk di lobi hotel didatangi oleh S. Kepada IR, S memperkenalkan diri sebagai pengusaha batu bara. Secara kebetulan, IR merupakan pengusaha alat-alat berat.
"Kebetulan IR merupakan pengusaha alat berat. S mengatakan dia membutuhkan 10 alat berat untuk pengerjaan batu bara di Kalimantan. Keduanya kemudian membicarakan hal itu lebih serius di kafe dekat lobi hotel," ujar Dwiyono.
Saat berbincang, pelaku lainnya, MR mendatangi S dan IR. Kepada keduanya, MR mengaku sebagai pelaut asal Brunei Darussalam yang hendak menjual 300 telepon seluler (ponsel) merek Korea dengan harga per unitnya Rp 3 juta.
Namun, MR mengatakan bahwa ponsel itu hanya bisa dibeli dalam jumlah besar. Untuk meyakinkan IR jika S merupakan pengusaha kaya, S menerima tawaran MR dengan mengatakan hendak membeli 150 unit ponsel tersebut seharga Rp 450 juta.
Namun, S mengatakan pembelian dibayar melalui transfer. MR kemudian meminta S memperlihatkan isi rekeningnya sebagai bentuk keseriusan.
Mengaku tidak paham sistem perbankan di Indonesia, MR mengajak IR untuk menemaninya ke ATM dengan imbalan Rp 50 juta dan sebuah ponsel.
Mendengar tawaran itu, IR mau menemani MR. MR dan IR kemudian naik mobil milik S yang disopiri oleh pelaku lainnya, RD.
Saat tiba di ATM di depan Sekolah Al-Azhar, S menunjukan saldo rekeningnya. Tampak nominal saldo sebesar Rp 1 miliar.