Musim Kemarau Bikin Sumur Kering, Warga Cibarusah Bekasi Terpaksa Pakai Air Kali Cipamingkis
Sunimah (54) tertatih saat melalui jalan setapak di gundukan tanah yang dipenuhi batu kali, Minggu (27/8/2017) siang.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Sunimah (54) tertatih saat melalui jalan setapak di gundukan tanah yang dipenuhi batu kali, Minggu (27/8/2017) siang.
Meski usianya sudah paruh baya, dia masih sanggup melewati medan yang curam di Kali Cipamingkis, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi.
Dia harus menempuh jalan dari rumahnya ke kali ini sejauh lima kilometer demi mendapatkan air.
"Kalau tidak seperti ini, saya tidak akan mendapat air, karena sumur di rumah sudah kering," kata warga Desa Ridogalih ini.
Dengan penuh kewaspadaan, dia memboyong dua jeriken kecil untuk menampung air di kali tersebut.
Meski saat itu airnya keruh, tetap dia ambil karena sang suami sudah lebih dulu meninggal dunia akibat sakit.
Baca: Meski Anak Presiden, Putra Bungsu Jokowi Pilih Jualan Kaos, Alasannya Ini!
Terlebih, air merupakan sumber kehidupan.
"Dalam sehari saya bisa mengambil air dua kali di sini. Kalau badan sakit, paling saya bayar upah ke orang Rp 5.000 per ember," ujar perempuan yang bekerja sebagai buruh cuci ini.
Meski kerepotan, namun hal itu dia lakukan sepenuh hati.
Soalnya bukan hanya dia yang dilanda kekeringan, tapi ribuan Kepala Keluarga di tiga desa, Kecamatan Cibarusah juga mengalami hal yang sama.
"Rasa capeknya nggak terlalu terasa karena di perjalanan suka ketemu ibu-ibu yang juga mau ambil air di kali," katanya.
Warga lainnya, Suhatmi (45) mengaku harus menempuh perjalanan sekitar satu kilometer dari rumahnya di Desa Sirnajati. Ini sudah dia lakukan sejak desanya dilanda kekeringan pada Juli lalu.
"Sudah dua bulan tidak ada hujan, air di sumur jadi kering," kata Suhatmi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.