Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saefudin Mengaku Tak Tahu Pecah Ban, Tahu-tahu Mobilnya Berputar dan Melompat ke Jalur Berlawanan

"Yang saya ingat, sebelum mobil kami ringsek, mobil kami kehilangan kendali, berputar dan akhirnya melompat ke lajur sebelahnya yang berlawanan arah."

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Saefudin Mengaku Tak Tahu Pecah Ban, Tahu-tahu Mobilnya Berputar dan Melompat ke Jalur Berlawanan
WARTA KOTA/BUDI SAM LAUW
Suasana pemakaman tiga kakak beradik korban kecelakaan Tol Cipali di TPU Tapos, Kota Depok, Sabtu (2/9/2017) sore. 

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Saefudin (48) mengaku tidak mendengar ada suara pecah ban mobil Toyota Kijang 1711 UOZ miliknya, sebelum mobil yang ditumpangi bersama keluarganya itu mengalami kecelakaan di Tol Cipali, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (1/9/2017) malam.

Kecelakaan itu merenggut nyawa tiga anak Saefudin dan dua pasutri kerabatnya yang merupakan saudara ipar.

"Yang saya ingat, sebelum mobil kami ringsek, mobil kami kehilangan kendali, berputar dan akhirnya melompat ke lajur sebelahnya yang berlawanan arah," kata Saefudin saat ditemui Warta Kota di kediamannya di Perumahan Pondok Sukatani Permai Jalan Semangka VI, RT 12, RW 18, Kelurahan Sukatani, Tapos, Depok, Sabtu (2/9/2017).

Ia mengaku sama sekali tak mendengar ada suara ban pecah di kendaraannya. Saat itu, Saefudin duduk di samping sopir yang dikemudikan adik iparnya Sabar Harianto (40).

"Saya nggak dengar ada suara ban pecah. Tiba-tiba mobil kehilangan kendali dan berputar lalu masuk ke jalur sebelah," kata Saefudin.

Hal ini cukup berbeda dengan hasil pemerikaaa polisi yang menyatakan kendaraan yang ditumpangi Saefudin mengalami pecah ban sebelum kecelakaan terjadi.

Menurut Saefudinm sebelum berangkat pulang dari Cirebon menuju Jakarta, ia sempat mengisi angin ban dengan tekanan yang dianggap tukang bengkel cukup ideal.

Berita Rekomendasi

Baca: Guru SDN di Pademangan Timur Ini Kehilangan Nyawa 3 Anaknya, Jadi Korban Laka di Tol Cipali

"Saya tanya yang depan berapa dan belakang berapa tekanan anginnya. Tukang bannya bilang depan 35 belakang 40, karena muatan kami banyak. Menurut tukang bannya tekanan angin itu sudah ideal," katanya.

Saefudin mengaku rombongan baru saja menjemput dua anaknya Sumayah (16) dan Yasin (15) yang mondok di Ponpes Al Hikmah, Bobos, Cirebon.

Baca: Kecelakaan Fatal Mobil Toyota Kijang di Tol Cipali Dipicu Insiden Pecah Ban

"Karena anak saya Sumayah ada keluhan di tulang belakang sudah dua minggu. Jadi minta dijemput untuk berobat," katanya.

Sementara anaknya Yasin juga mengalami keluhan di kandung kemih. "Jadi kami gunakanlah momen itu untuk jemput anak saya," katanya.

Ia mengaku berangkat ke Cirebon dari Depok Jumat pagi dan pulang kembali malam harinya. Namun takdir berkata lain dalam perjalanan, mobil yang mereka tumpangi kecelakaan di Tol Cipali.

Reporter: Budi Malau

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas