Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Orangtua Bayi Debora Tak Akan Tuntut Pihak RS Mitra Keluarga Kalideres

"Kalau nuntut saya rasa enggak, cuma berharap kejadian seperti ini enggak terulang sama anak-anak lain," kata Henny.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Orangtua Bayi Debora Tak Akan Tuntut Pihak RS Mitra Keluarga Kalideres
WARTA KOTA/ANDIKA PANDUWINATA
Pasangan Henny Silalahi dan Rudianto, orangtua bayi Debora (4 bulan) yang meninggal karena kesulitan membayar administrasi pelayanan di rumah sakit. 

Setibanya di RS pada Minggu dini hari, sekitar pukul 03.40 WIB, bayi Debora langsung diberi penanganan pertama oleh petugas jaga. Namun, kondisinya belum pulih dan RS menyarankan agar Debora ditangani di Intensive Care Unit (ICU).

Keterangan yang berbeda adalah ketika bayi Tiara Debora hendak dirawat di ICU.

Menurut Rudi dan Henny, mereka ingin anaknya segera dirawat, tetapi pihak RS tidak bisa menerima Debora karena uang muka perawatan sekitar belasan juta belum bisa diberikan mereka saat itu.

Sementara, pihak RS mengaku justru Rudi dan Henny yang menolak anaknya dirawat di ICU dan meminta mereka mencari RS lain yang menerima pasien BPJS Kesehatan sehingga memakan waktu lama.

Selama mencari RS yang menerima BPJS tersebut, kondisi bayi Debora semakin parah dan kemudian meninggal dunia.

Dorong ikut BPJS

Koesmedi juga berjanji pihaknya akan ikut mendorong seluruh rumah sakit swasta di Jakarta bergabung dengan BPJS.

Berita Rekomendasi

Baca: Terjebak Reruntuhan Gudang yang Terbakar, Petugas Damkar Meninggal Saat Operasi Pemadaman

Cara itu, katanya, merupakan solusi utama agar peristiwa yang dialami bayi Debora tak terulang lagi.

"Tapi BPJS juga yang mesti mendorong lebih kuat," kata Kusmedi kepada Wartakotalive.com, Minggu.

Kusmedi menjelaskan, memang ada aturan bahwa pasien gawat darurat mesti segera ditangani tanpa memikirkan pembayaran.

Namun ada masalah juga rumah sakit swasta yang tak tergabung dengan BPJS akan kesulitan mendapatkan pembayaran apabila ternyata pasien gawat darurat yang ditangani tak memiliki dana cukup.

Makanya Kusmedi berharap agar rumah sakit swasta bergabung dengan BPJS, sehingga tak ada lagi kebimbangan petugas menangani pasien gawat darurat yang tak mampu membayar sebelum penanganan. (ote/ajg/Kompas.com)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas