Emas dan Uang Diambil dari Rumah Pasutri yang Dilempar dari Jembatan
Lukman mengatakan, kedua korban, yakni Husni Zarkasih (57) dan Zahiya Masrur (54) merupakan pengusaha garmen.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi melakukan penyelidikan dalam kasus pasangan suami-istri yang dilempar dari jembatan dan ditemukan tewas di Sungai Klawing, Dusun Penisihan, RT 001/01 Desa Palumbungan, Bobotsari Purbalingga, Senin (11/9/2017).
Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Lukman Cahyono menerangkan, penyidik masih mengumpulkan bukti-bukti dan fakta dari kasus tersebut.
Lukman mengatakan, kedua korban, yakni Husni Zarkasih (57) dan Zahiya Masrur (54) merupakan pengusaha garmen.
Keduanya bertempat tinggal di Jalan Pengairan Nomor 21 RT 011/06, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Pasangan suami-istri itu, diduga menjadi korban perampokan disertai pembunuhan, dan mayatnya dibuang di Sungai Klawing.
Polisi masih menyelidiki siapa pelaku pembunuhan, serta mengumpulkan barang bukti dengan mendatangi rumah korban. Didapati beberapa barang berharga, dan sejumlah uang yang hilang.
"Emas, brankas isinya uang berapa tidak tahu, anaknya kan belum bisa merinci. Kemudian sertifikat. Tapi berapanya kita belum tahu. Termasuk Mobil Altis sedan hilang," ujar Lukman saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (12/9/2017).
Baca: Zulkifli: KPK Jangan Diserang Bertubi-tubi
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang Kompol Mustakim mengatakan, kedua korban memang telah lama membuka usaha garmen. Dulu di Ciledug, Tangerang, Banten, kemudian berpindah tempat usaha ke Pekalongan, Jawa Tengah.
Mustakim menerangkan, keduanya hidup berkecukupan, dan telah memiliki empat anak dari hasil pernikahan, "Dari segi kehidupannya lumayan lah. Anaknya ada empat. Di situ (Benhil) mereka tinggal berdua," ujar Mustakim.