Sungguh Kejam! Pasutri Ini Dirampok, Lalu Dilempar ke Sungai dari Atas Jembatan
Kondisi rumah korban ternyata dalam keadaan kosong dengan pintu depan terkunci.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan suami istri Husni Zarkasih (57) dan Zahiya Masrur (54), warga Jalan Pengairan No 21 RT 011/06, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat diduga kuat menjadi korban perampokan di hari Minggu (10/11/2017).
Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang Kompol Mustakim mengatakan hal ini diketahui setelah aparat Polres Purbalingga mengabarkan penemuan dua mayat, laki laki dan perempuan, di Sungai Klawing, Dusun Penisihan, RT 001/01 Desa Palumbungan, Bobotsari Purbalingga.
"Kepolisian Purbalingga menemukan dua mayat, hari ini (Senin) jam 06.00. Setelah dicek, ternyata ditemukan identitas bahwa mayat tersebut merupakan warga Bendungan Hilir," ujar Mustakim, Senin (11/9) malam.
Polsek Metro Tanah Abang kemudian melakukan kroscek dan menanyai sejumlah warga.
Baca: Belasan Pelajar di Tangsel Serang Polisi Pakai Celurit Saat Diminta Turun dari Truk
Setelah terkonfirmasi, dipastikan bahwa dua mayat yang ditemukan di Purbalingga merupakan warga di Jalan Pengairan, Benhil, Jakarta Pusat.
Polisi kemudian melakukan pengecekan dan olah TKP di rumah korban Senin pagi. Kondisi rumah korban ternyata dalam keadaan kosong dengan pintu depan terkunci.
Dari hasil pengecekan, diduga korban dianiaya di rumahnya.
Baca: Burnout #3 Sukses Panaskan 7.000-an Pecinta Custom Culture di Kota Solo
"Kami temukan bercak darah di dinding dan lantai, kemudian diketahui satu unit mobil Toyota Altis dengan nomor polisi B 2161 SBE warna silver hilang. Kami masih menginventarisir barang-barang lain yang hilang," tuturnya.
Saat ditemukan, korban Husni Zarkasih masih mengenakan busana muslim berupa baju koko dan kain sarung.
Sementara korban Zahiya masih mengenakan mukena warna ungu.
Diduga para korban baru selesai menjalankan ibadah salat Magrib atau baru akan menunaikan salat Isya, karena peristiwanya diduga terjadi antara pukul 18.00-19.00 WIB.
Pasutri ini ditemukan dalam kondisi kaki dan tangan terikat serta terbungkus bed cover.
Dilempar dari Jembatan
Luka bekas penganiayaan juga terlihat di bagian muka dan kepala belakang korban.
"Ada bercak darah di atas jembatan Penisihan. Kemungkinan korban dilempar dari jembatan ke sungai," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Purbalingga, AKP Tarjono Sapto Nugroho, Senin (11/9).
Jenazah kedua korban saat ini masih menjalani proses autopsi di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto.