Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembantu Pengusaha Garmen yang Terbunuh Itu Sempat Ingin Berpamitan

“Kemarin ketemu sama saya. Pembantunya menyesal karena belum sempat pamitan. Dia bilang hari minggu sore mau ke sini, tapi katanya kakinya berat sekal

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pembantu Pengusaha Garmen yang Terbunuh Itu Sempat Ingin Berpamitan
IST
ilustrasi pembunuhan 

Saat masuk ke dalam rumah, Iwan menceritakan tidak ada hal yang mencurigakan sama sekali, tv dan lemari yang berada di dalam kamar utama, masih terdapat di posisi yang sama. Tidak terlihat adanya aksi pencurian ataupun pembantaian di dalam rumah atas aksi pelaku.

“Paling hanya tempat tidur yang berantakan. Terus lacinya terbuka. Pas anaknya jelasin, tidak ada yang hilang. Hanya spreinya lepas,” kata dia.

Sprei itu kemudian ditemukan di dalam kamar mandi dengan beberapa kain lain yang tertumpuk dan terlihat noda darah dari kamar mandi menuju garasi. Setelah di garasi, noda darah itu sudah tidak lagi terlihat.

“Kalau yang banyak darah di satu lokasi itu, saya tidak lihat. Saya tahunya hanya ada jejak saja dari kamar mandi ke garasi. Itu juga tidak terlalu yang banyak sekali,” tuturnya.

 Dua CCTV Diperiksa

 Satyawan menjelaskan setidaknya terdapat dua Closed Circuit Television (CCTV) yang sudah diperiksa oleh pihak kepolisian. Dia menceritakan saat ini, rekaman saat kejadian pembunuhan berlangsung sudah diamankan di Polda Metro Jaya dan Mabes Polri untuk kepentingan pemeriksaan lanjutan.

Dua CCTV itu terletak di dua lokasi berbeda. Satu berada dari dalam rumah kos-kosan, satu lainnya berada di sebuah rumah pejabat yang berada di ujung jalan.

Berita Rekomendasi

“Saya yang antar rekamannya ke polisi. Sekarang lagi diperiksa mungkin,” jelasnya.

Dalam rekaman CCTV, dia menceritakan, tidak banyak hal yang dapat dilihat. Satu CCTV yang ada di rumah kos-kosan yang berjarak 50 meter dari rumah korban, harus terhalang pagar besi karena berada di dalam rumah.

Sedang satu CCTV lagi yang berada di ujung jalan, hanya dapat melihat mobil milik Husain yang keluar dari gang menuju jalan raya dan kualitas gambar tidak terlalu bagus dibanding dengan CCTV yang berada di dalam rumah kos-kosan.

“Hujan dan anginnya kencang, jadi tidak terlalu bisa melihat apa-apa. Polisi sih bilangnya hanya untuk tahu muka dan berapa orang yang berada di dalam mobil,” kata Iwan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas