Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Empat Faktor Penyebab Sejumlah Pusat Perbelanjaan di Jakarta Tutup, Apa Saja?

Selain itu, masyarakat tak perlu mengeluarkan biaya transportasi dan waktu lama untuk berbelanja secara online.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Empat Faktor Penyebab Sejumlah Pusat Perbelanjaan di Jakarta Tutup, Apa Saja?
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga melintas di pertokoan yang tutup di Harco Glodok, Jakarta, Jumat (4/11/2016). Terkait aksi demo 4 November, banyak toko yang memilih tutup untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa bulan terakhir, banyak pusat perbelanjaan ternama di Jakarta yang memilih menutup toko mereka.

Salah satu contohnya adalah gerai Matahari di Pasaraya Manggarai dan Pasaraya Blok M.

Bahkan, pusat perbelanjaan yang sebelumnya selalu ramai seperti Glodok dan Roxy Mas juga semakin sepi pengunjung.

Sarman Simanjorang, Wakil Ketua Kamar Dagang Industri (KADIN) DKI Jakarta memandang ada empat faktor yang menyebabkan banyaknya toko dan pusat perbelanjaan tutup.

"Pertama, daya beli masyarakat yang semakin menurun. Kondisi ekonomi global yang berimbas terhadap perekonomian nasional yang belum stabil ini menyebabkan kondisi bisnis dan perdagagan kita juga mengalami kelesuan," kata Sarman kepada Kompas.com, Minggu (17/9/2017).

Baca: Tutup Gerai di Blok M dan Manggarai, Matahari: Gerai Lain Kinerjanya Masih Oke, Kok!

Dengan demikian, lanjut dia, pendapatan masyarakat juga tidak meningkat. Masyarakat akan semakin selektif dalam membelanjakan uangnya.

Berita Rekomendasi

Faktor kedua adalah ketatnya persaingan antar pusat perbelanjaan.

Saat ini, tak sedikit kawasan perumahan, apartemen, dan perkantoran juga dilengkapi dengan minimarket dan pusat perbelanjaan.

Para pekerja maupun penghuni apartemen merasa tidak perlu berjalan jauh menuju pusat perbelanjaan lain untuk memenuhi kebutuhan mereka.

"Kemudian sekarang semakin banyak produk asing yang resmi maupun ilegal. Biasanya penjualan produk-produk ini langsung dilakukan kepada konsumen," kata Sarman.

Terakhir, faktor bisnis e-commerce yang semakin menggeliat.

Baca: Dulu Dikenal Sebagai Pusat Perdagangan Elektronik, Kini Pasar Glodok Sepi, Ini Sebabnya

Sarman memandang harga produk yang ditawarkan di toko online atau e-commerce jauh lebih murah dibandingkan di pusat perbelanjaan.

Selain itu, masyarakat tak perlu mengeluarkan biaya transportasi dan waktu lama untuk berbelanja secara online.

"Ke depan sesuai dengan perkembangan teknologi, maka belanja melalui e-commerce ini menjadi salah satu ancaman pusat perbelanjaan. Apalagi ke depan pemerintah akan menerapkan transaksi non-tunai yang membuat masyarakat semakin nyaman dan terbiasa berbelanja via online," kata Sarman.

Penulis: Kurnia Sari Aziza
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Empat Faktor Penyebab Pusat Perbelanjaan Tutup, Apa Saja?

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas