Ketua Yayasan Pesantren Ibnu Ma'sud Sebut Santri Sudah Dapat Doktrin dari Orangtua
Ketua Yayasan Pesantren Ibnu Mas'ud, Agus Purwoko mengatakan bahwa terkait pemberitaan tersebut terjadi kesalahpahaman.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Pesantren Ibnu Mas'ud Bogor menjadi perhatian masyarakat.
Pesantren ramai dibicarakan orang lantaran munculnya stigma negatif diduga berhubungan dengan terorisme internasional setelah diterbitkan di media asing beberapa waktu lalu.
Ketua Yayasan Pesantren Ibnu Mas'ud, Agus Purwoko mengatakan bahwa terkait pemberitaan tersebut terjadi kesalahpahaman.
Ia menjelaskan bahwa pesantrennya itu berbeda dengan pesantren-pesantren lainnya.
Baca: Saat Jokowi Berada di Belakang Pewarta Saksikan Gibran Beri Keterangan Pernikahan Kahiyang
Setiap santri yang datang ke pesantrennya, ia akui bakal diterima apa adanya walau pun orang tuanya seorang kriminal.
"Stigma yang diberikan kepada kami, sangat merugikan kami, kami bukan pesantren seperti pada umumnya, siapa pun boleh masuk, tidak ada yang ditolak. Jadi, ini adalah tuduhan-tuduhan yang sebenarnya tidak perlu ada," ujar Agus kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (17/9/2017).
Ia mengaku bahwa pihaknya tidak mengajarkan radikalisme kepada santri-santrinya melainkan hanya mengajarkan tentang Tahfidz Alqur'an.
Baca: Ini Alasan Pemkab Bogor Sepakat Tutup Pesantren Ibnu Masud
Kegiatan santrinya pun, Agus akui dimulai dari pukul 03.00 WIB, mereka dibangunkan untuk melakukan ibadah malam, ibadah wajib, dan beberapa kali pertemuan pelajaran Alquran sampai malam hari.
Kemudian ia juga menjelaskan bahwa paham radikalisme yang ada di santri-santrinya itu datang dari orang tua mereka masing-masing.
"Saya tidak pernah berurusan dengan hukum, itu satu, yang kedua, anak santri di sini hanya dititipkan, ketiga, mereka datang ke sini sudah mendapat doktrin dari orang tua masing-masing, keempat, mereka anak bermasalah," jelasnya.
Agus menuturkan bahwa posisinya ini diakui menjadi sasaran empuk dalam pemberian stigma negatif dan dia juga menyadari bahwa apa yang dilakukannya cukup rawan.
"Saya pikir ada salah paham, masyarakat belum kenal persis tentang Ibnu Mas'ud, maka ke depan saya akan mencari trobosan sehingga mereka paham bahwa Ibnu Mas'ud itu begini lho produknya, tidak seperti pesantren lain," ungkapnya.(Naufal Fauzy)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews Bogor dengan judul: Ketua Yayasan Ponpes Ibnu Mas'ud : Santri yang Datang Sudah Didoktrin Orangtua Masing-Masing