Tangkal Radikalisme, Polrestabes Medan Libatkan Tiga Elemen
Tiga unsur tersebut dilibatkan agar penyebaran radikalisme di Kota Medan dapat terdeteksi sejak dini.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Sandi Nugroho, mengungkapkan bahwa pihaknya saat telah memiliki program untuk mengantisipasi penyebaran paham radikal di wilayahnya.
Program yang digalakkan tersebut adalah program tiga pilar yang melibatkan Babinkamtibmas, Babinsa dan Lurah.
"Ketiganya sebagai ujung tombak pelaksanaan kegiatan itu karena keberadaan mereka ada desa-desa yang ada di jajaran Polrestabes Medan dan sekitarnya," ujar Sandi Nugroho di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Selasa (19/9/2017.
Tiga unsur tersebut dilibatkan agar penyebaran radikalisme di Kota Medan dapat terdeteksi sejak dini.
Menurut Sandi dengan program ini, jajaran Polrestabes Medan bisa bergerak dan menindak kelompok atau perorangan yang berpotensi memiliki paham radikal.
Polrestabes Medan juga bekerjasama dengan beberapa stakeholder yaitu Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumatera Utara atau instansi lain termasuk pemerintah daerah.
"Apabila sudah mulai muncul di permukaan kita juga bekerja sama dengan MUI dengan Ormas maupun tokoh-tokoh masyarakat yang lainnya yang pada intinya mereka sepakat bahwa paham radikal tidak boleh muncul dan timbul di kota Medan dan sekitarnya," ujarnya.
Perwira menengah Polri ini menegaskan, pihaknya tidak main-main dalam memberangus paham radikalisme. Dia tidak ingin pemikiran-pemikiran radikal tumbuh subur di Medan.
"Paham radikal harus dicegah sejak dini dan harus segera kita antisipasi supaya tidak berkembang menjadi paham-paham yang akan merusak kesatuan dan persatuan Masyarakat khususnya di kota Medan dan sekitarnya," kata Sandi.
Baca: Polisi Selidiki Diskusi Sejarah 1965 di YLBHI yang Dibubarkan
Seperti diketahui, wilayah Sumatera Utara sempat mendapatkan serangan dari teroris.
Pos penjagaan di Markas Polda Sumatera Utara sempat diserang dua orang yang diduga pelaku terorisme, Minggu (25/6/2017).
Akibat serangan tersebut satu polisi gugur setelah ditikam pelaku, sedangkan satu pelaku penyerangan tewas setelah ditembak polisi, satu pelaku lainnya kritis.