Driver Ojek Online Berikan Santunan kepada Puluhan Anak Yatim
Sebanyak 69 anak yatim dari berbagai wilayah di Jabodetabek mendapat santunan uang saku.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seratusan pengemudi atau driver ojek online yang tergabung dalam Barisan Rekanan Ojek Online Peduli Anak Yatim (BRO PAY) menyempatkan diri di sela kesibukan untuk berkumpul di markas mereka di kantin NAM Center, Kemayoran, Jakarta.
Jika biasanya mereka sibuk mencario penumpang namun, Sabtu (30/9/2017) sore, seratusan pengemudi ojek online itu malah membagikan sumbangan.
Kegiatan sosial itu dilakukan untuk memperingati Lebaran Anak Yatim yang biasanya jatuh setiap 10 Muharam penanggalan Hijriyah. Selain membagikan santunan, ada juga tausyiyah dari ustadz yang juga berpofesi pengemudi ojek online.
Sebanyak 69 anak yatim dari berbagai wilayah di Jabodetabek mendapat santunan uang saku.
Uniknya, anak-anak yatim itu ternyata adalah anak-anak yang ditinggal mati ayah mereka para pengemudi ojek online.
"Prinsip kami dari driver ojek untuk driver ojek. Jadi anak-anak yatim yang ditinggal ayah mereka ini adalah bagian keluarga kami juga," ujar Semi Manuputty, seorang pengemudi ojek online yang diangkat menjadi juru bicara BRO PAY kepada wartawan, Minggu (30/9/2017).
Menurut Semi, dalam pertemuan sore itu, BRO PAY berhasil mengumpulkan sumbangan sebanyak Rp 23 juta.
Uang sebesar itu selain dipakai untuk menyantuni anak-anak yatim di acara-acara khusus seperti Lebaran Anak Yatim dan Buka Puasa Bersama, juga dijadikan sebagai uang kas organisasi.
Ari Suseno, pengemudi ojek online lainnya yang menginisiasi berdirinya BRO PAY, menyebutkan kegiatan mereka telah berjalan selama dua tahun dengan tujuan hanya menyumbangi anak-anak yatim.
"Secara rutin uang kas kami pakai untuk memberi santunan bulanan kepada 73 anak yatim binaan kami," ujar Ari.
Setiap bulan anak-anak yatim itu akan disantuni sebesar Rp 150ribu per kepala. Jika dalam satu keluarga ada dua anak yatim, maka keluarga itu akan mendapat santunan Rp 300 ribu.
Aturannya, santunan akan berhenti jika ibu anak-anak yatim itu telah menikah kembali.
"Tujuan kami membuat gerakan ini adalah untuk memotivasi para pengemudi ojek online untuk selalu berbagi rejeki dengan yang membutuhkan," ujar Ari.