Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Tentang Pedagang Kopi Keliling yang Masih Tak Percaya Anaknya Diundang oleh WHO ke Kanada

Ia bukan tak percaya kepada kemampuan dan keberuntungan anaknya, tetapi Purwati lebih sering bertemu dengan kemalangan dalam hidupnya.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Cerita Tentang Pedagang Kopi Keliling yang Masih Tak Percaya Anaknya Diundang oleh WHO ke Kanada
KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR
Purwati (45), pedagang kopi keliling di Kramat, Senen, Jakarta Pusat. 

Rabu siang, pihak Dinas Sosial mencari Purwati. Setelah ditemukan, pengurus keberangkatan Monica bergegas berangkat ke Kuningan City untuk menyerahkan dokumen itu.

Mereka tiba tepat sebelum batas akhir penyerahan dokumen.

 Hidup dalam kemiskinan

Monica tak tinggal bersama Purwati.

Bocah itu tinggal di Yogjakarta bersama kakaknya, David (18) di bawah pengasuhan 'Mbah', dermawan yang menolong Purwati belasan tahun silam ketika ia hidup tak menentu.

Masa kecil Purwati dihabiskan di bawah asuhan ibu angkatnya di daerah Kramat, Senen.

Dengan pendidikan terbatas, Purwati sering bekerja sebagai petugas kebersihan.

Berita Rekomendasi

Ia kemudian bertemu dengan ayah Monica dan menikahinya.

Mereka memiliki tiga anak yakni Devi (21), David, dan Monica.

Sayangnya ketika Monica masih bayi, ayahnya meninggal akibat kecelakaan saat berangkat kerja.

Tanpa pekerjaan, Purwati seorang diri menghidupi anak-anaknya.

Ia tinggal di rumah gubuk dengan berjualan sabun colek.

Ketika itu, sabun merk Boom harga ecerannya masih Rp2.500.

Purwati menjualnya seharga Rp5.000 sehingga bisa menghidupi anak-anaknya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas