Polisi Sebut Dokter Penganiaya Petugas Parkir Punya Senjata Api Dari Temannya
Yang bersangkutan menerangkan bahwa senjata itu diberikan seorang rekannnya dan itu sudah lama sekali. Kurang lebih pada tahun 2000,"
Editor: Adi Suhendi
Zuansyah menjawab, 'Parkiran gratis hanya berlaku untuk tamu VIP dan pihak hotel'.
Pelaku kemudian membayar uang sebesar Rp 20.000.
Namun tak lama kemudian, ia datang lagi bersama seorang pria paruh baya lalu memanggil Zuansyah dan mendaratkan dua pukulan ke dagu kirinya.
Baca: 4 Fakta Soal Penemuan Mayat Wanita Cantik di Pontianak, Ada Bungkusan Misterius Di Lokasi Kejadian
Belum hilang rasa kaget Zuansyah, rekan pelaku mencabut senjata api, melepaskan tembakan ke udara dan menyuruh Zuansyah berlutut dan mencium kaki pelaku.
Letusan tembakan itu didengar petugas keamanan dan operasional mal Gandaria City.
Pelaku dan rekannya diajak bermusyawarah.
Dalam musyawarah, pelaku kembali melakukan intimidasi dengan meletakkan senjata api di atas meja.
Tidak mencapai titik temu, pelaku meninggalkan kartu nama berinisial A dan mengaku siap dipanggil sewaktu-waktu lewat nomor kontak yang tercantum pada kartu nama.
Penulis: Mohamad Yusuf
Berita ini sudah dimuat di wartakotalive.com dengan judul: Dokter yang Aniaya Petugas Parkir Ngaku Hanya Saat itu Saja Gunakan Senjata Api
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.