Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

OMI Dukung Percepatan Pembangunan Infrastruktur Indonesia Melalui Jaringan Kabel Laut

Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu isu sentral bagi sebuah negara yang sedang membangun seperti Indonesia.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in OMI Dukung Percepatan Pembangunan Infrastruktur Indonesia Melalui Jaringan Kabel Laut
ist

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu isu sentral bagi sebuah negara yang sedang membangun seperti Indonesia.

Oleh karenanya, pembangunan infrastruktur nasional menjadi salah satu bidang yang diprioritaskan oleh pemerintah dalam rangka mewujudkan Nawacita dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Rencana pembangunan Indonesia dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat ini tentu memberi peluang bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang engineering, procurement, and construction (EPC) di Indonesia.

Salah satunya adalah PT Optic Marine Indonesia (OMI), sebagai anak usaha dari Optic Marine Group (OM Group), yang turut berpartisipasi dalam kegiatan penggelaran kabel fiber optik dan power cable bawah laut di Indonesia untuk menghubungkan antar pulau dan antar benua melalui jaringan komunikasi kabel bawah laut.

Untuk mewujudkan hal ini, maka PT Optic Marine Indonesia menjalin kerja sama dengan PT Pelayaran Lintas Optik (PLO).

Dimana kedua perusahaan memiliki pengalaman di bidangnya masing-masing, khususnya dalam penggelaran kabel bawah laut untuk kabel fiber optik dan cable power di Asia Pasifik.

Kerja sama ini juga didukung dengan 3 (tiga) unit kapal berbendera Indonesia yang dimiliki oleh PT Pelayaran Lintas Optik, yaitu:

Berita Rekomendasi

1. Kapal Cable Empowered untuk kegiatan perairan dangkal (Panjang 54.86m, Lebar 17.7m dan Draf 3m)

2. Tug Boat Janet sebagai pendukung kegiatan kapal Cable Empowered (Panjang 27m, Lebar 8.2m dan Draf 3m)

3. Kapal CS Ile de re untuk kegiatan laut dalam (Panjang 143m, Lebar 23,3m dan Draf 7,2m)

Dengan adanya kerja sama ini, PT OMI berharap dapat meningkatkan performa perusahaan dan juga ikut berperan dalam mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi nasional.

“Kami memahami bahwa pembangunan sistem jaringan komunikasi kabel bawah laut merupakan salah satu langkah penting bagi pemenuhan kebutuhan komunikasi yang cepat di Indonesia. Oleh karenanya, kerja sama ini menjadi penting bagi perusahaan serta membuktikan komitmen perusahaan bagi masyarakat Indonesia dalam menghadirkan kapal berukuran besar untuk penggelaran kabel bawal laut sesuai peraturan Implementasi Azas Cabotage pada Inpres Republik Indonesia No. 5 tahun 2005 tentang Pemberdayaan Industri Pelayaran di Indonesia dan PM 100 tahun 2016 tentang tata cara dan persyaratan penggunaan kapal asing agar tercipta infrastruktur telekomunikasi berteknologi tinggi.” ungkap Komisaris Utama PT Optic Marine Indonesia, Isfan Fajar Satryo.

Secara teknis, Ile de Re merupakan sebuah kapal khusus yang di desain untuk penggelaran dan pemeliharaan kabel bawah laut yang memiliki bobot sebesar 5881.67 GWT (Gross Weight Tonnage). Kapal berbendera Indonesia ini bahkan mampu mengangkut empat ribu ton kabel fiber optik dan power cable yang jika dibentangkan bisa mencapai 3.800 km serta dapat memuat 50 atau lebih repeater.

Selain ukurannya yang mengagumkan, kapal ini juga memiliki peralatan khusus penunjang kegiatan penggelaran dan menanam kabel hingga 3 meter (below seabed).

“Kami merasa optimis dengan kehadiran Ile de Re tantangan dalam pemasangan kabel laut di Indonesia dapat teratasi. Dan dengan teratasinya tantangan ini, maka kebutuhan akses telekomunikasi digital dapat terpenuhi bagi seluruh masyarakat Indonesia, termasuk yang berdomisili di wilayah terpencil sekalipun. Bahkan kami yakin kehadiran Il de Re mampu mendukung terwujudnya Indonesia sebagai hub atau bandara transit bagi jaringan internet internasional. Ini merupakan bentuk komitmen serta partisipasi perusahaan dalam mendukung percepatan teknologi telekomunikasi dan makroekonomi di Tanah Air.” ungkap Letjen TNI (Purnawirawan) Yayat Sudrajat sebagai Komisaris Utama PT Pelayaran Lintas Optik­­­

Kerja sama ini direalisasikan untuk kegiatan pekerjaan penggelaran kabel bawah laut (kabel fiber optik maupun power cable) juga untuk ditegaskan kembali sesuai aturan Inpres No.5 tahun 2005 tentang Pemberdayaan Industri Pelayaran di Indonesia dan PM 100 tahun 2016 tentang tata cara dan persyaratan penggunaan kapal asing bahwa untuk kegiatan yang berada di wilayah perairan Indonesia setiap perusahaan pekerjaan bawah air agar memakai kapal yang berbendera Indonesia sehingga kegiatan yang dilaksanakan oleh kapal yang berbendera Indonesia pelaksanaannya akan lebih cepat dan terukur yang pada akhirnya infrastruktur yang berkaitan dengan penggelaran kabel fiber optik maupun power cable dapat mendorong terwujudnya masyarakat digital Indonesia demi kemajuan Bangsa dan Negara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas