Lulung: Move On Dong, Ini Kan Gubenur Jakarta
"Emang ini DPRD punya dia, punya satu partai? Ini institusi negara, institusi pemerintah. Seenak aja dia,"
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPRD DKI Jakarta makin panas usai rapat paripurna istimewa penyambutan Gubernur dan Wakil Gubernur, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno tak juga terlaksana hingga Rabu (18/10/2017).
Padahal sempat disebut rapat paripurna tersebut akan berlangsung Rabu sore.
Baca: Sandiaga Mengaku Dirinya yang Meminta Bertemu Luhut Atas Saran Dari Prabowo
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lulung Lunggana menyerang Ketua DPRD DKI, Prasetio Edi Marsudi dari fraksi PDIP (partai pengusung Ahok-Djarot di Pilgub).
Menurut Lulung, paripurna istimewa amat penting walau Lulung mengakui hal itu tak memengaruhi legitimasi.
Menjadi penting, kata Lulung, lantaran PP 16 mengharuskan DPRD mengadakan rapat usai Gubernur dan Wagub dilantik Presiden.
Baca: Ketika Jenglot yang Ditemukan Dari Pantai Kenjeran Tiba-tiba Berdiri Sendiri Saat Malam
"Ini bukan soal legitimasi tapi bagaimana kita melaksanakan surat edaran dari Kemendagri. Itu yang pertama. Yang kedua, bahwa edaran ini kans secara politik ini kan menyampaikan pidato politik, dia seakan-akan menyampaikan pidato politik nya kan, karena yang diputuskan oleh gubenur dan legislatif itu adalah keputusan politik semua," kata Lulung.
Lulung jadi kesal lantaran Prasetio selaku Ketua DPRD DKI tak pernah mengajak wakilnya membahas terkait hal tersebut.
Menurut Lulung, tak ada alasan DPRD tak menggelar paripurna istimewa, sebab anggarannya tersedia.
Lulung menilai Prasetio belum move on.
Baca: Beriniat Ikut Pilgub, Kakak Angkat Ahok Tulis Puisi Untuk Sulawesi Selatan
"Move on dong, ini kan gubenur Jakarta. Maaf ya, kamu misalkan dukung Agus, saya Anies,kamu dukung Ahok. sekarang yang kepilih gubernur siapa? Gubernur Jakarta, iya dong, ayo dong ajak kita ngomong, jangan terus dia mau bawa diri, emang ini DPRD punya Pras (Prasetio)? Punya pimpinan, punya satu partai?" kata Lulung.