Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Akan Panggil Ahli Bahasa Dalami Makna Ucapan 'Pribumi' Anies Baswedan

. Mereka akan mencari unsur pidana dalam ucapan Anies pada pidato yang dilakukan pada pelantikannya di Balai Kota, Senin (16/10/2017).

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Polisi Akan Panggil Ahli Bahasa Dalami Makna Ucapan 'Pribumi' Anies Baswedan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (kanan) berjalan saat akan menjalani serah terima jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, Senin (16/10/2017). Anies-Sandi resmi menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak kepolisian masih mempelajari laporan terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, terkait pidatonya yang menyinggung tentang pribumi.

"Kita pelajarin dulu lah. Nanti kita undang ahli-ahli, kalau dalam bahasa hukumnya penyelidikan begitu," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul, saat dihubungi.

Martinus menerangkan salah satu ahli yang dipanggil adalah ahli bahasa dan pidana. Mereka akan mencari unsur pidana dalam ucapan Anies pada pidato yang dilakukan pada pelantikannya di Balai Kota, Senin (16/10/2017).

"Kita undang ahli bahasa, ahli pidana. Apakah ini ada unsur pidananya atau tidak," tambah Martinus.

Seperti diketahui, Jack Boyd Lapian melaporkan Anies dengan Laporan Polisi Nomor: LP/1072/X/2017/Bareskrim.  Dalam laporan itu Anies dilaporkan karena dugaan tindak pidana diskriminatif ras dan etnis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Huruf B ke-1 dan 2 dan Pasal 16 Undang-Undang Nomor 40 tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.

Pada saat menyampaikan pidato politik, Senin (16/10/2017) malam, Anies menceritakan sejarah panjang Republik Indonesia yang terjadi di Jakarta, seperti Sumpah Pemuda, perumusan garis besar Republik Indonesia, hingga proklamasi kemerdekaan.

Berita Rekomendasi

Anies mengatakan, setiap sudut di Jakarta menyimpan sejarah, sejak era Sunda Kelapa, Jayakarta, Batavia, hingga Jakarta yang merupakan kisah pergerakan peradaban manusia.

Menurut Anies, berakhirnya penjajahan yang pernah terjadi di Jakarta selama ratusan tahun harus dijadikan momentum bagi pribumi melakukan pembangunan dan menjadi tuan rumah yang baik.

"Dulu kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan (dijajah). Kini telah merdeka, saatnya kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri," ujar Anies, Senin malam.

Kemerdekaan di Indonesia, kata Anies, direbut dengan usaha sangat keras sehingga alam kemerdekaan harus dirasakan semua warga.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas