Hobinya Cari Janda, Roel Mustafa Dijuluki ''Lelaki Seribu Janda'', Ternyata Tujuannya Mulia
Saat dihubungi, Roel menceritakan kebiasannya mencari para janda miskin dan tua bermula tahun 2016.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Tulisan Fissilmi Hamida di akun Facebook marak diperbincangkan belakangan ini.
Dalam tulisannya, Fissilmi menceritakan seseorang bernama Roel Mustafa yang dijulukinya sebagai "Lelaki 1.000 Janda".
Fissilmi menyebut Roel sebagai seseorang lelaki yang memang suka mencari janda. Para janda yang dicarinya adalah janda tua dan miskin.
"Eits, jangan buruk sangka. Benar ia menyukai para janda, benar ia suka mengejar mereka, namun dengan cara yang sangat mulia, berbeda dengan beberapa oknum yang mengaku ingin menolong janda, namun dengan cara yang malah membuat istri pertama justru jadi janda," tulis Fissilmi.
Dalam kesehariannya, Roel membuka warung steak "Home Sweet Home". Selain berwirausaha, pria 39 tahun ini juga aktif di Sekolah Relawan yang berlokasi di Beji, Depok.
Saat dihubungi, Roel menceritakan kebiasaannya mencari para janda miskin dan tua bermula tahun 2016.
Hal itu berawal dari kebiasaan almarhumah ibunya yang selalu membagikan makanan ke janda-janda tua yang tinggal di sekitar rumah mereka.
"Ibu saya kan janda, lansia, punya sahabat-sahabat yang janda juga. Tetangga-tetangga. Jadi tiap masak selalu dilebihin. Kami anak-anaknya yang tukang nganterin. Tiap masak seperti itu," kata Roel kepada Kompas.com, Jumat (20/10/2017).
Setelah ibunya wafat dan selang berapa tahun kemudian, Roel baru menyadari bahwa janda-janda tua yang tinggal di sekitar rumah orangtuanya tidak ada lagi yang membantu. Dari situlah, muncul keinginan untuk membantu para janda tua itu. Namun bukan lagi dengan memberi makanan tetapi dengan paket sembako.
"Saya ngasih setiap bulannya minyak, beras, gula sama sarden. Itu rutin setiap bulan saya titip ke adik saya," ucap Roel.
Dalam perkembangannya, setiap mengikuti kegiatan di Sekolah Relawan, Roel juga sering menjumpai para perempuan pemulung tua yang sudah menjanda. Akhirnya, para pemulung itupun mulai sering ia santuni.
Hal yang sama ia lakukan ke para janda tua di kampung-kampung yang ia temui di sela-sela kegiatan Sekolah Relawan.
"Lama kelamaan kok banyak. Saya berpikir seru kali ya kalau sampai 1.000. Mudah-mudahan rezeki saya nyukupin sampai seribu," ujar Roel.
Setiap bertemu dan menyantuni para janda tua, Roel kerap melihat ada rona bahagia yang terpancar di wajah mereka. Roel pun tertarik untuk mengabadikannya dan kemudian mempostingnya di media sosial.
"Lama kelamaan orang lihat ini kok unik Lelaki Seribu Janda. Teman-teman saya yang menjuluki Lelaki Seribu Janda," ucap Roel.
Sejauh ini, sudah ada sekitar 300 janda yang dibantu Roel. Seiring berjalannya waktu, Roel mulai sering mendapat titipan untuk menyalurkan bantuan dari banyak orang.
Bantuannya tidak lagi sekedar membagikan sembako tetapi merenovasi rumah, biaya pengobatan, ataupun modal usaha.
"Sekolah Relawan galang donasi. Ada yang datang 'Bang boleh enggak saya bantu'. Jadi mulai banyak yang nitip zakat dan sedekah ke Sekolah Relawan. Ada juga yang datang makan steak, harganya Rp 100 ribu, tapi bayarnya Rp 300 ribu. Lebihnya buat disumbangin," ujar Roel.(Alsadad Rudi)
Berita ini sudah tayang di kompas.com berjudul: Kisah Roel Mustafa, Si "Lelaki Seribu Janda"