Kebiasaan Pengendara Tukar Receh di Gerbang Tol Ikut Perparah Kemacetan
Faktanya, membayar secara tunai akan memakan waktu yang cukup banyak jika dibandingkan dengan membayar non tunai.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebiasaan masyarakat menjadikan gerbang tol sebagai tempat untuk menukar uang menjadi salah satu penyebab kemacetan di depan gerbang tol.
"Kebiasaan masyarakat itu juga menjadikan loket itu sebagai alat penukaran uang," ujar Darmaningtyas, Pengamat Transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia.
"Jadi orang bayar tiket tol itu dengan maksud untuk nukerin uang receh," lanjutnya saat berada dalam acara forum diskusi gerakan non tunai (27/10).
Dengan membayar tunai, maka mempercepat proses pengantrian saat berada di gerbang tol.
"Ketika memasuki lebaran, saya amati itu yang memakai kartu. Ternyata hanya membutuhkan waktu rata-rata 2 sampai 3 detik," ujar Darmaningtyas.
Baca: Kenapa Sih Lo Nanya-nanya Tanggal Lahir, Kayak Mau Mampus Aja Lo
Faktanya, membayar secara tunai akan memakan waktu yang cukup banyak jika dibandingkan dengan membayar non tunai.
"Tetapi kalau bayar tunai, itu rata-rata kalau cuma tunai ga perlu pakai kembalian 3 detik bisa," ujar Darmaningtyas.
"Kalau pakai pengembalian, apalagi kalau uangnya besar itu butuh waktu 7 sampai 8 detik," lanjutnya.
Ayo ngaku siapa yang suka menjadikan loket gerbang tol sebagai tempat penukaran alat uang, hehe.
Semoga dengan adanya gerakan non tunai ini dapat mengurangi kemacetan antrian di depan gerbang tol ya sob.