Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Penyelamatan Korban Pabrik Petasan, 'Ada Teriakan Minta Tolong, Tapi Ruangannya Kosong'

Dirinya tanpa pikir panjang langsung mengambil dua buah tangga dan bersama warga serta petugas Brimob

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kisah Penyelamatan Korban Pabrik Petasan, 'Ada Teriakan Minta Tolong, Tapi Ruangannya Kosong'
Alex Suban/Alex Suban
Tim Elang Cisadane Polrestro Tangerang menjaga lokasi tembok yang dijebol di sisi pabrik dan gudang petasan PT Panca Buana Cahaya Sukses di Jalan Raya SMPN 1 Kosambi Desa Belimbing RT 20 / RW 10 Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, setelah dilanda kebakaran, Kamis (26/10/2017). Puluhan karyawan pabrik ini tewas terbakar dalam peristiwa itu. (Warta Kota/Alex Suban) 

Laporan wartawan wartakotalive.com, Alija Berlian Fani

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG -- Lukas (48) pekerja di Gedung Serba Guna yang lokasinya di seberang pabrik petasan, Kosambi, Tangerang, Banten mengungkapkan fakta ketika api pertama kali menyala.

"Jadi kejadiannya itu di Pagi hari jam 09.30 WIB atau setengah sepuluh, saat itu saya sedang ada di parkiran, tidak lama kemudian terdengar suara ledakan dari depan tempat kami berdiri," ungkap Lukas pada wartakotalive.com di tempat kerjanya, Jumat (27/10/2017).

Bersama rekan pekerja lainnya, Lukas langsung bergegas menuju keluar gedung dan menemukan api sudah membedar dan asap hitam sudah menyelimuti area sekitar pabrik tersebut.

"Dari bagian samping ada karyawan yang mencoba meloloskan diri tapi terhalang oleh seng atap jadi susah untuk keluar," ungkapnya.

Lukas (48) pekerja di gudang serba guna yang berada di sebrang pabro
Lukas (48) pekerja di gudang serba guna yang berada di sebrang pabrik petasan yang terbakar, Jumat (27/10/2017) . (Aliya Berlian Fany)

Melihat hal tersebut, dirinya tanpa pikir panjang langsung mengambil dua buah tangga dan bersama warga serta petugas Brimob menyelamatkan karyawan yang mencoba meloloskan diri tersebut.

"Yang kami berhasil turunkan dari atas ada tiga orang, sementara di bagian bawah di bobol temboknya karena kami masih dengan suara teriakan minta tolong," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Dikarenakan teriakan minta tolong yang tak henti-henti dirinya langsung menuju ke bagian lain untuk menjebol tembok supaya memberikan jalan keluar bagi karyawan yang sedang bekerja.

"Lalu kami pindah lagi karena masih terdengar suara, kami jebol titik yang kedua ternyata kosong tapi masih kedengaran suara," jelasnya.

Selanjutnya sambil menelusuri sumber teriakan mereka masih mencoba menjebol tembok guna memberi ruang untuk meloloskan diri namun tetap tidak ada yang keluar.

"Kami lanjutkan ke titik ketiga dan titik keempat, pada titik keempat ada orang yang bilang ada genset, kami takut karena bahaya jadi kami mundur," jelasnya.

Ketika sudah berada di jalan depan pabrik, menurut Lukas pada bagian samping api semakin membesar dan ada imbauan untuk segera menjauh dari lokasi kebakaran.

"Ketika di dekat jalan ternyata yang dibagian ujung apinya tambah besar, kami diimbau untuk mundur, kemudian tembok itu meledak dan rubuh, lalu api menyambar ke luar," jelasnya.

Dari kejadian tersebut, dirinya bersama warga dan petugas brimob berhasil menyelamatkan tiga nyawa karyawan yang diturunkan dengan mengunakan tangga.

"Yang berhasil diselamatkan dengan tangga tiga orang dan itu pun laki-laki semua. Ada yang mengalami luka bakar, sebagian badannya sudah terkena luka bakar," paparnya.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas