Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

RS Polri Belum Dapat Pastikan Jumlah Korban Tewas, Ini Penjelasannya

Sampai saat ini, Rumah Sakit Bhayangkara TK. IR. Said Sukanto, sudah menerima 47 kantong mayat.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in RS Polri Belum Dapat Pastikan Jumlah Korban Tewas, Ini Penjelasannya
Alex Suban/Alex Suban
Puing-puing pabrik dan gudang petasan PT Panca Buana Cahaya Sukses di Jalan Raya SMPN 1 Kosambi Desa Belimbing RT 20 / RW 10 Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, setelah dilanda kebakaran, Kamis (26/10/2017). Puluhan karyawan pabrik ini tewas terbakar dalam peristiwa itu. Warta Kota/Alex Suban 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Bidang Pelayanan Rumah Sakit Bhayangkara TK. IR. Said Sukanto, Komisaris Besar Sumirat, belum dapat memastikan berapa jumlah korban tewas insiden terbakarnya pabrik petasan di Kabupaten Tangerang.

Sampai saat ini, Rumah Sakit Bhayangkara TK. IR. Said Sukanto, sudah menerima 47 kantong mayat.

Namun, dia belum dapat menyimpulkan 47 kantong mayat itu merupakan 47 jenazah karena masih dilakukan identifikasi.

"47 kantong belum tau ada berapa orang. Iya, sekarang sedang proses post mortem untuk mencocokan antara data saat masih hidup dan saat meninggal," ujar Sumirat, ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara TK. IR. Said Sukanto, Jumat (27/10/2017).

Sementara itu, Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Bhayangkara TK. IR. Said Sukanto, Komisaris Besar Edy Purnomo, mengatakan dari 47 kantong jenazah itu baru 20 kantong jenazah yang sudah diidentifikasi.

Baca: Polisi Siapkan Trauma Healing untuk Korban Kebakaran Pabrik Petasan

Namun, dia belum dapat memastikan berapa jumlah korban meninggal dunia termasuk juga dengan usia.

Berita Rekomendasi

Selain itu, di dalam kantong jenazah itu kondisi tubuh korban sudah mengenaskan.

"Bisa saja di sini isinya 15 (tahun,-red) di bawah umur. Kira-kira begitu ya, kalau kita buka yang 20 selanjutnya di atas (umurnya,-red), dewasa, susah juga. Ini tidak bisa diprediksi harus diukur. Tangannya sudah tidak ada, kakinya sudah tidak ada. Menghitungnya bagaimana? Susah kan," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas