Terdengar Kabar Pintu Pabrik Sengaja Dikunci Saat Kebakaran, Ini Fakta yang Diungkap Wakapolda
Sempat terdengar kabar pabrik petasan di Kosambi, Tangerang yang terbakar Kamis (25/10/2017) pintu masuknya sengaja dikunci dari arah luar.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sempat terdengar kabar pabrik petasan di Kosambi, Tangerang yang terbakar Kamis (25/10/2017) pintu masuknya sengaja dikunci dari arah luar.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Metro Jaya, Brigjen Purwadi, menegaskan, kabar
tersebut bohong atau hoax.
Baca: Proses Penyelamatan Korban Ledakan Gudang Petasan Kosambi
Hal itu disampaikan Wakapolda Metro Jaya ketika ia berada di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (26/10/2017) untuk memantau idenditikasi korban kebakaran pabrik petasan.
Dia menjelaskan bahwa kabar yang tersebar itu kemudian diketahui sebagai kabar bohong setelah dirinya menanyai korban selamat yang kini dirawat di sejumlah RS.
Ditambahkannya saat kebakaram terjadi pintu pabrik terbakar sehingga korban mengurungkan niatnya untuk menyelamatkan diri dan memilih bertahan di dalam.
"Kata korban yang selamat mengatakan bahwa begitu kejadian dia sempat keluar dari pintu utama. Jadi ngggak dikunci sama sekali," ujar Brigjen Purwadi.
Baca: Saat Terlelap Masih Mendengar, Echa si Putri Tidur Akan Melawan Jika Dibawa ke Rumah Sakit
Namun, katanya melanjutkan, begitu tiga atau empat orang sudah keluar, ternyata di dekat pintu ada gudang bahan baku sehingga pintunya terbakar dan mereka bisa lagi keluar.
"(Jadi) bukan karena terkunci, tapi karena api sehingga mereka menjauh dari pintu keluar. Jadi enggak benar (kabar bahwa pintu sengaja dikunci)," kata Purwadi.
Namun ia membenarkan bahwa akses pintu keluar masuk hanya ada satu di dalam pabrik. Para korban sebenarnya memiliki peluang untuk menyelamatkan diri apabila pintu itu tak terbakar.
"Pintu keluar masuk hanya satu, tapi pintu itu cukup besar. Seharusnya gak ada masalah kalau di depan pintu gak ada kebakaran," ujarnya.
Brigjen Purwadi menyampaikan jumlah korban yang selamat sebanyak 46 orang. Tujuh orang diantaranya harus dirujuk ke RSUD karena mengalami luka bakar di atas 90 persen. Lalu 16 orang lainnya saat ini juga menjalani perawatan. Sedangkan sisanya telah dipulangkan karena tak mengalami luka yang cukup serius.
"Korban meninggal ada 47 orang sedangkan anggota keluarga yang sudah datang ke sini (RS Polri) untuk pendataan ada 22 orang," ujarnya. (Wartakotalive.com/m8)