Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Kesulitan Polisi Identifikasi 38 Jenazah Korban Kebakaran Pabrik Petasan di Tangerang

Sementara, 38 jenazah masih dalam proses identifikasi di Rumah Sakit Polri Soekanto, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ini Kesulitan Polisi Identifikasi 38 Jenazah Korban Kebakaran Pabrik Petasan di Tangerang
Alex Suban/Alex Suban
Tim Elang Cisadane Polrestro Tangerang menjaga lokasi tembok yang dijebol di sisi pabrik dan gudang petasan PT Panca Buana Cahaya Sukses di Jalan Raya SMPN 1 Kosambi Desa Belimbing RT 20 / RW 10 Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, setelah dilanda kebakaran, Kamis (26/10/2017). Puluhan karyawan pabrik ini tewas terbakar dalam peristiwa itu. (Warta Kota/Alex Suban) 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Mohamad Yusuf

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi masih melakukan identifikasi puluhan korban terbakarnya pabrik kembang api di PT Panca Buana Cahaya Sukses, Jalan Raya SMPN 1 Kosambi, Desa Belimbing RT 20/10, Kabupaten Tangerang.

Namun, pihaknya mengakui kesulitan dalam proses identifikasi jenazah tersebut.

"Karena kondisi jenazahnya yang sudah habis terbakar membuat sulit proses identifikasi," kata Kombes Pol Argo Yuwono, Kabid Humas Polda Metro Jaya ketika dihubungi Warta Kota, Minggu (29/10/2017).

Oleh karena itu, proses identifikasi menggunakan antemortem sulit dilakukan.

Baca: Penyebab Kebakaran Pabrik Petasan di Kosambi Terkuak

Di mana antemortem merupakan data-data fisik khas korban sebelum meninggal.

Berita Rekomendasi

Mulai dari pakaian atau aksesoris yang terakhir kali dikenakan, barang bawaan, tanda lahir, tato, bekas luka, cacat tubuh, foto diri, berat dan tinggi badan, serta sampel DNA.

Data antemortem itu nantinya dibandingkan dengan data postmortem. Yaitu data-data fisik yang diperoleh melalui personal identification setelah korban meninggal.

Seperti sidik jari, golongan darah, konstruksi gigi dan foto diri korban pada saat ditemukan lengkap dengan barang-barang yang melekat di tubuhnya dan sekitarnya.

"Sekarang yang bisa kami lakukan dengan mencocokkan DNA jenazah dengan keluarganya. Itu membutuhkan waktu dua minggu. Seluruh DNA keluarga korban sudah kami ambil sampelnya," jelas Argo.

Seperti diketahui, sebanyak empat jenazah yang berhasil diidentifikasi adalah Surnah (14), Slamet Rahmat (warga Garut), Marwati binti Atip (Tangerang), dan Sutrisna bin Alim (Tangerang).

Lima jenazah lainnya juga telah diidentifikasi.

Sementara, 38 jenazah masih dalam proses identifikasi di Rumah Sakit Polri Soekanto, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas