KPAI Dalami Dugaan Perundungan Anak SD di Jaktim
Namun, pihak sekolah membantah SB mengalami kekerasan fisik berupa penusukan pena pada tangan.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sedang mendalami dugaan kasus persekusi di salah satu SD Negeri di wilayah Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Menurut Komisioner KPAI bidang Pendidikan Retno Listyarti, KPAI telah mendatangi langsung pihak sekolah dan menemui Kepala Sekolah yang bersangkutan.
"Sesampainya di sekolah, KPAI meminta keterangan pihak-pihak terkait di sekolah, seperti Kepala Sekolah, wali kelas (kebetulan tidak masuk karena sedang sakit), guru agama SB, dan juga pengawas sekolah," kata Retno di Jakarta, Selasa (31/10/2017).
Baca: Ini Identitas 13 Jenazah Korban Kebakaran Pabrik Petasan Tangerang
Menurut penjelasan pihak sekolah, SB sejak kelas 1 (satu) memang sudah di juluki Ahok, diduga hal tersebut terjadi karena SB secara fisik memang putih, sipit dan ganteng.
"Saat itu, julukan Ahok dirasa positif karena pada 2015 tersebut, pak Ahok adalah Gubenur yang banyak mendapatkan pujian. Kondisi tersebut memang dibiarkan oleh guru kelas dan guru agama karena anak-anak lain tidak bermaksud membully," diketerangannya.
Namun, pihak sekolah membantah SB mengalami kekerasan fisik berupa penusukan pena pada tangan.
Karena menurut sekolah saat klarifikasi di sekolah tidak ditemukan luka pada tangan SB.
"Pihak sekolah juga menyatakan, orangtua SB tidak pernah melapor ke sekolah terkait dugaan tindak kekerasan dan persekusi. Tapi mengakui bahwa SB sudah tidak masuk selama seminggu dan pihak sekolah belum sempat melakukan home visit," kata Retno.
Baca: 9.810 Meter Jalur Layang MRT Jakarta Telah Tersambung
"KPAI akan melakukan home visit untuk menemui SB dan keluarganya di hari lain. Karena tadi tidak memungkinkan lantaran pihak keluarga SB masih dimintai keterangan di kepolisian," ujar Retno.
Sebelumnya beredar tulisan mengenai anak SD bernama SB yang mengalami kekerasan dari teman sebayanya dengan menggunakan ujung pena dan dijuluki Ahok.
Tulisan tersebut viral melalui media sosial Facebook dan aplikasi WhatsApp pada beberapa waktu lalu.