Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lewat Operasi Senyap, Anies Ungkap Praktik Prostitusi

Surat itu merupakan tanggapan atas surat dari Alexis dengan Nomor 026B/GAH/X/17 yang dikirim sehari sebelumnya atau 26 Oktober

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Lewat Operasi Senyap, Anies Ungkap Praktik Prostitusi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Suasana Griya Pijat dan Hotel Alexis di Kawasan Ancol, Jakarta Utara, Selasa (31/10/2017). Griya pijat dan Hotel Alexis resmi tutup per 31 Oktober 2017 ini dikarenakan Pemprov DKI Jakarta memutuskan tidak memperpanjang izin usaha yang diajukan oleh pihak Hotel Alexis. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengaku sudah lama memantau kegiatan di Hotel Alexis dan Griya Pijat Alexis. Selama pemantauan kegiatan di dua tempat itu, kata dia, jajarannya melakukan ‘operasi senyap’.

Hasil, dari pemantauan itu digunakan untuk menolak daftar ulang Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) yang diajukan pengelola kedua tempat tersebut. Penolakan itu tertuang dalam surat bernomor 68661-1.858.8.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (youtube)

Surat itu merupakan tanggapan atas surat dari Alexis dengan Nomor 026B/GAH/X/17 yang dikirim sehari sebelumnya atau 26 Oktober. Dalam surat itu, Alexis menanyakan alasan daftar ulangnya belum diproses. Pihak Alexis menyebut selama ini daftar ulang yang diajukan setiap tahun selalu keluar.

“Kami akan bekerja dengan senyap, seperti bekerja kemarin juga senyap. Kalau melihat datanya sudah agak panjang, jadi minimal saya tidak usah sebutlah,” tutur Anies, kepada wartawan ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (31/10/2017) malam.

Baca: Penghentian Izin Usaha Alexis Dianggap Sumir, Anggota DPRD DKI: Pembuktiannya Belum Ada

Menurut dia, ‘operasi senyap’ itu tetap akan dilakukan untuk menindak tempat-tempat usaha serupa yang ternyata dijadikan praktek-praktek prostitusi secara terselubung. Hal ini karena upaya penindakan di tempat itu berbeda dengan pelanggaran bangunan dan jalan.

Berita Rekomendasi

Tidak hanya kedua tempat itu, dia menegaskan akan menindak semua tempat hiburan, hotel ataupun karaoke yang dipergunakan untuk tempat maksiat.

“Kami akan periksa semuanya satu-satu. Memang beda dengan pelanggaran bangunan, pelanggaran jalan, bisa kita foto. Memang beda dengan pelanggaran bangunan, pelanggaran jalan bisa foto-foto. Kalau ini tidak patut,” tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas