Pemprov DKI Siapkan Shelter untuk Tempat Bermukim Sementara Warga Korban Gusuran Kampung Akuarium
"Akan kami bereskan. Akan kita instruksikan walikota, camat, dan lurah bekerja membereskan itu. Lalu ada juga langkah-langkah penataan kawasan."
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menggelar rapat bersama dengan Jaringan Rakyat Miskin Kota di Balai Kota, pada Rabu (1/11/2017). Anies mendengar keluhan warga untuk penataan kampung.
Di pertemuan tersebut, turut hadir perwakilan warga dari 16 kampung yang termasuk dalam Jaringan Rakyat Miskin Kota. Dari pertemuan itu disepakati 11 item.
Dia menjelaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun shelter atau tempat berteduh untuk warga yang tinggal di Kampung Akuarium dan Kampung Kunir, lokasi yang telah digusur.
Selain itu, dia mengaku, akan membereskan status kependudukan para penduduk yang tinggal di tempat itu. Untuk KTP dan KK, pihaknya akan mengembalikan melalui RT dan RW.
"Akan kami bereskan. Akan kita instruksikan walikota, camat, dan lurah bekerja membereskan itu. Lalu ada juga langkah-langkah penataan kawasan. Kita kerjakan sama-sama ini item semua ada 11," tutur Anies, kepada wartawan, Rabu (1/11/2017).
Baca: Anies Putuskan Upah Minimum Buruh di DKI Tahun Depan Rp 3.648.035 Per Bulan
Baca: Ujaran Kebencian dan SARA, Bareskrism Polri Janji Periksa Ketua Fraksi Nasdem Viktor Laiskodat
Rencananya pada Jumat besok, akan digelar pertemuan serupa di Balai Kota. Pertemuan itu untuk membentuk tim Task Force yang bertugas menerjemahkan langkah-langkah praktis pembangunan wilayah.
Tim Task Force itu terdiri dari lintas sektor, mulai dari bidang hukum, cipta karya, perumahan, Dinas lingkungan, dan Dinas kependudukan dan Catatan Sipil. Selain itu, ada tim Task Force dari warga yang akan terlibat berkoordinasi
"Kita berkeinginan kolaborasi jalan terus. Kolaborasi antara warga, teman-teman pegiat, dan dengan pemerintah," tambahnya.