RS Kartika Pulomas Jaktim Layani Pasien Cuci Darah Peserta BPJS Kesehatan
Rumah sakit swasta yang berada di Jalan Pulo Mas Timur K No 2 Jaktim tersebut saat ini melayani pasien hemodialisa termasuk peserta BPJS Kesehatan.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hemodialisis atau cuci darah adalah jenis terapi yang berbiaya mahal. Tetapi saat ini, terapi cuci darah tersebut sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Pasien gagal ginjal tidak perlu dipusingkan oleh biaya cuci darah yang nilainya mencapai ratusan ribu rupiah sekali tindakan.
Akibatnya, sejumlah rumah sakit yang menjadi provider BPJS Kesehatan kebanjiran pasien cuci darah. Termasuk di antaranya Rumah Sakit Kartika Pulomas, di Jakarta Timur.
Rumah sakit swasta yang berada di Jalan Pulo Mas Timur K No 2 Jaktim tersebut saat ini melayani pasien hemodialisa termasuk peserta BPJS Kesehatan.
“Semua pasien cuci darah yang kami layani adalah peserta BPJS Kesehatan,” kata dr Feronika Hardanti MARS, Direktur RS Kartika Pulomas, Jakarta Timur.
Diakui dr Feronika, RS Kartika Pulomas Jakarta Timur belum lama melayani pasien cuci darah.
Meski begitu, jumlah pasien gagal ginjal yang menjadi pasien tetap cuci darah di rumah sakit tersebut jumlahnya sudah cukup banyak.
Mereka tidak hanya berasal dari wilayah Jakarta Timur tetapi juga wilayah lainnya.
Layanan cuci darah dibuka sejak pukul 06:00 hingga pukul 10:00 WIB untuk pagi hari dan siang antara pukul 11:00 hingga 16:00 WIB, setiap Senin hingga Sabtu.
Dengan penggunaan peralatan baru dan serba canggih, pasien cuci darah peserta BPJS Kesehatan tidak dipungut biaya tambahan apapun.
Mereka bisa melakukannya dengan gratis sepanjang pembayaan iuran ke BPJS Kesehatan tidak bermasalah atau tidak menunggak.
Dr Feronika mengatakan cuci darah adalah terapi yang harus dijalani oleh pasien gagal ginjal.
Ini adalah terapi teknologi tinggi dimana darah dialirkan melalui mesin yang dapat menyaring sisa metabolisme, zat kimia yang tidak dibutuhkan agar keluar dari tubuh.
Adapun fungsi hemodialisa adalah menyingkirkan sisa metabolisme tubuh, mengeluarkan kelebihan air dalam tubuh serta menjaga keseimbangan zat kimia misalnya garam, air didalam tubuh.
Penyakit ginjal itu sendiri terbagi menjadi dua. Yakni penyakit ginjak kronik dimana kerusakan ginjal yang dialami selama 3 bulan atau lebih dengan difinisi sebagai abnormalitas struktural atau fungsional ginjal.
Lalu penyakit ginjal akut adalah penurunan fungsi ginjal yang terjadi secara mendadak dimana sebelumnya ginjal dalam keadaan normal. Pada beberapa kasus perlu dilakukan cuci darah. Tetapi bila penyebab penyakit ginjalnya dapat diobati maka funsgi ginjal akan kembali membaik dan tidak perlu cuci darah.