Ada Alat Kontrasepsi Dari Tiga Wanita Asal Maroko dan Tanzania Ketika Diamankan Petugas Imigrasi
"Barang bukti itu 3 buah buku paspor. Tiga alat kontrasepsi dan uang Rp 4 juta,"
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Rangga Baskoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Razia WNA yang dilakukan pihak Imigrasi Jakarta Pusat bersama instansi lain, Kamis (9/11/2017) malam berhasil menjaring 3 orang WNA asal Maroko dan Tanzania.
Saat diamankan di sejumlah lokasi hotel dan hiburan malam DK, MA dan SA mengantungi alat kontrasepsi yang dijadikan barang bukti.
Baca: Kembali Ditetapkan Jadi Tersangka, GMPG Desak KPK Jemput Paksa Setya Novanto
"Barang bukti itu 3 buah buku paspor. Tiga alat kontrasepsi dan uang Rp 4 juta," ujar Is Eko, Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Jakarta Pusat saat konfrensi pers di Kantor Imigrasi Jakarta Pusat, Kemayoran, Jumat (10/11/2017).
Eko menambahkan pihaknya masih melakukan pendalaman terkait aktivitas dan pekerjaan yang dilakukan 3 WNA itu.
Kuat dugaan bahwa mereka terkait dengan kegiatan prostitusi internasional.
Baca: Pakar Hukum Sebut Pernyataan Jokowi Soal Kasus Pimpinan KPK Hanya Menyatakan yang Diatur UU
"Kami masih melakukan pendalaman," katanya.
Berdasarkan pengakuan tersangka, mereka tinggal di apartemen Rasuna kawasan Jakarta Selatan.
Ketiga WNA yang berasal dari Maroko dan Tanzania tersebut terbukti telah melanggar UU nomor 6 Tahun 2011 pasal 78 angka 3.
Baca: Dalam Kurun Waktu 6 Tahun, Perawat di Jerman Bunuh 100 Pasien Dengan Obat Jantung Dosis Tinggi
Dokumen keimigrasian yang mereka kantungi terkait izin kunjungan diketahui telah berakhir lebih dari 6 bulan yang lalu.
"Mereka mayoritas sudah tinggal lebih dari 1 tahun. Pasal 78 angka 3 itu tentang overstay. Jadi orang asing ijin tinggalnya telah berakhir dan lebih dari 60 hari dari batas waktu ijin tinggal. Maka sanksinya berupa deportasi dan penyangkalan," ujarnya.
Berita ini sudah dimuat di wartakotalive.com dengan judul: Wow, Saat Diamankan Masing-masing WNA Bawa Alat Kontrasepsi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.