Buruh: Kami Sudah Mati-matian Membela Anies dan Sandi, Tapi. . .
Buruh menuntut UMP direvisi serta harga listrik, bahan pokok, dan lain sebagainya diturunkan.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa buruh dari berbagai organisasi mulai memadati area depan Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (10/11/2017).
Dari pantauan Kompas.com, buruh mulai berdatangan dari segala penjuru.
Mereka mulai berdatang pada pukul 10.30 dengan menggunakan berbagai kendaraan.
Para buruh melakukan orasi menolak upah minimum provinsi (UMP) yang diklaim tidak sesuai berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015.
Buruh menuntut UMP direvisi serta harga listrik, bahan pokok, dan lain sebagainya diturunkan.
Para buruh yang berkumpul di depan Balai Kota DKI masih sebagian. Sebagian buruh masih berkumpul di Masjid Istiqlal untuk menunaikan shalat Jumat lebih dulu. Setelah itu, baru berkumpul di Balai Kota.
"Kami sudah mati-matian membela Anies dan Sandi untuk bisa memakmurkan rakyat dan buruh, tetapi malah sebaliknya, ini bagaimana? Hidup buruh," kata salah seorang buruh di atas mobil komando.
Sambil menunggu bergabungnya teman-teman buruh yang ada di Masjid Istiqlal, buruh menyanyikan lagu Indonesia Raya.(Stanly Ravel)
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di Kompas.com, dengan judul: "Kami Sudah Mati-matian Membela Anies dan Sandi..."