Buruh Minta Revisi UMP, Tolak Gratis Naik Transjakarta
Para buruh juga ikut menolak menolak kompensasi dengan pembangunan rumah buruh.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain menuntut revisi penetapan Upah Minimun Provinsi (UMP) manjadi Rp 3.917.000, demo buruh yang saat ini berlangsung di depan Balai Kota juga menolak konversi yang diberikan Gubernur DKI Jakarta.
Muhamad Rusdi selaku Deputi Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), mengatakan tidak sependapat dengan konpensasi berupa gratis Transjakarta.
"Itu program bagus tapi kami tidak sependapat karena tidak menyentuh kaum buruh di Jakarta seluruhnya. Tidak semua buruh Jakarta menggunakan akses Transjakarta," ucap Rusdi di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (10/11/2017).
Rusdi mengatakan bagaimana sisa buruh yang tidak menggunakan Transjakarta.
Secara jumlah, kenyataanya lebih banyak yang tidak pakai Transjakarta.
"Berapa persen yang pakai Transjakarta, hanya 30 sampai 40 persen saja. Bagaimana dengan sisanya ini yang 50 persen lebih, mereka tetap harus mengeluarkan biaya transportasi yang mahal," ujar Rusdi.
Para buruh juga ikut menolak menolak kompensasi dengan pembangunan rumah buruh.
"Pertanyaannya kapan mau dibangun dan berapa yang akan dibangun untuk tahun ini sedangkan biaya hidup di Jakarta itu sangat tinggi. Janji-janji politik mereka harus ditepati, kalau tidak mereka itu penghianat bagi kaum buruh di Jakarta," kata Rusdi.(Stanly Ravel)
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di Kompas.com, dengan judul: Buruh Tolak Tawaran Gratis Naik Transjakarta