Cerita Tukang Es Campur Detik-detik Suami Dokter Letty Tiba di Klinik dan Menembaknya
Yama telah berdagang es campur yang letaknya sekitar 10 meter dari tempat Dokter Letty bekerja.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tukang es campur, Yama (55), melihat detik-detik Dokter HL masuk ke klinik Azzahra Medical Centre, Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur, Kamis (9/11/2017).
Yama telah berdagang es campur yang letaknya sekitar 10 meter dari tempat Dokter Letty bekerja.
Yama mengaku terkejut dengan peristiwa yang menimpa sang dokter. Sebab, ia melihat detik-detik dokter HL masuk sekitar pukul 14.00 WIB.
"Dia naik ojek tuh berhenti di situ (menunjuk pagar klinik). Terus masuk ke klinik. Jalannya santai kok," ujar Yama di Jalan Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (10/11/2017).
Selang 30 menit Dokter HL masuk ke klinik, ucap Yama, dia mendengar suara tembakan sebanyak 5-7 kali.
Para pegawai dan pasien di dalam klinik pun berlarian, kecuali Dokter HL.
Baca: Kenal Lewat Facebook, Dokter Letty Nikahi HL yang Menembaknya 6 Kali Hingga Tewas
"Dia keluar jalan santai kok. Abis itu, naik ojek yang sama," ujar Yama.
Dokter HL ditengarai langsung menuju Polda Metro Jaya untuk menyerahkan diri.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono mengatakan, bahwa Dokter HL sampai di Polda sekitar pukul 16.00 WIB.
"Ternyata melarikan diri dia ke Polda Metro," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Kamis (9/11/2017) malam.
Sesampainya di pintu masuk, penjaga yang bertugas melakukan pemeriksaan terhadap HL.
Ditemukan senjata api yang digunakan HL untuk menembak istrinya.
HL pun menyampaikan ke penjaga, bahwa dia baru saja membunuh Letty.
"Dicek ternyata dia menyampaikan penembakan di Jakarta Timur, kemudian diserahkan ke Reserse Kriminal Umum," ujar Argo.
Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum pun melakukan pemeriksaan terhadap pelaku.
Meski masih terkendara, karena HL mengalami syok berat.
"Sampai sekarang kita periksa dan masih belum dapat motif seperti apa," ujar Argo.
"Ngomong sih ngomong, diam, kita masih tunggu," kata Argo.