Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Bang Yos Pernah Tutup Lokalisasi Terbesar di Asia Tenggara

Sutiyoso menceritakan pengalamamnya saat menutup lokalisasi Kramat Tungga yang dikenal sebagai lokasisasi terbesar di Asia Tenggara.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Cerita Bang Yos Pernah Tutup Lokalisasi Terbesar di Asia Tenggara
Tribunnews.com/Rina Ayu
Wakil Gubernur Sandiaga Salahudin Uno dan Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso saat bertemu di Balai Kota, Monas, Jakarta Pusat (21/11/2017). 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Gubernur Provinsi DKI Jakarta periode 1997-2007, Sutiyoso menceritakan pengalamamnya saat menutup lokalisasi Kramat Tungga yang dikenal sebagai lokasisasi terbesar di Asia Tenggara.

Sutiyoso menuturkan pada masa kepemimpinannya, sebagai kepala daerah maupun penentu kebijakan saat itu, dia tegas menutup Kramat Tungga.

Lanjut Sutiyoso, saat itu pihaknya memerlukan satu tahun penuh untuk melakukan sosialisasi penutupan pada penghuni Kramat Tungga.

Ia mengatakan penutupan tempat seperti Kramat Tungga jangan sampai menimbulkan gejolak.

Sehingga memerlukan dua metode sosialisasi   yakni sosialisasi mental dan non mental.

"Saya tertibkan Kramat Tungga perlu waktu 1 tahun sosialisasi, sosialisasi mental dan non mental," ungkap Sutiyoso di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2017).

Baca: Sandiaga Sebut Sutiyoso Bapak Transjakarta

Berita Rekomendasi

Mantan Kepala BIN ini menjelaskan sosialisasi mental menggunakan penceramah sedangkan non mental perlu menggunakan pemberian wawasan dan keterampilan.

"Secara mental saya masukan ustad memberikan ceramah kepada mereka (penghuni Kramat Tungga), bahwa pekerjaan itu harus kamu tinggalkan,"

"Saran non mental kita juga memberikan kursus, misal dia mau belajar nyalon, kita biayai. Nah saya amat yakin jaman sekaranf akan lebih bisa karena anggarannya jauh lebih besar dari jaman saya, sehingga tidak menimbulkan gejolak apapun. Kramat Tngga itu 11 hektare luasnya," ujar pria yang kerap di sapa Bang Yos ini.

Sutiyoso mengatakan pengalaman tersebut nama pula diimplementasikan pada aturan maupun kebijakan yang akan diambil oleh Anies-Sandi.

"Karena saya meyakini mereka melakukan itu karena keterpaksaan. Mereka punya tanggung jawab keluarga, anaknya harus sekolah, tidak bisa kerja lain kecuali itu. Kalau kita bekali kerjaan lain, kita beri modal, tentu mereka mau alih profesi," ujar Sutiyoso.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno mengatakan kehadiran Sutiyoso ke Balai Kota, selain memenuhi undangan makan siang, hari pula Sutiyoso resmi masuk pada forum tim penasehat resmi Anies-Sandi.

"Hari ini (Selasa, 21/11/2017) secara resmi Bang Yos masuk ke Forum Gubernur sebagai penasihat resmi dari Anies-Sandi. Kita akan banyak undang Bang Yos untuk mendapatkan masukan, termasuk penutupan Kramat Tungga di masa Bang Yos dan diubah jadi JIC,"

"Konsep mengubah tempat haram jadah menjadi sajadah itu sudah dilakukan pada zaman bang Yos. Nah Gubernur dan Wakil Gubenur zaman Now mesti banyak belajar sama yang zaman Old," tutup Sandiaga.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas