LPM ALFIKR UNUJA Paiton Juarai Kompetisi Majalah Mahasiswa
Lembaga Penerbitan Mahasiswa (LPM) ALFIKR Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton Probolinggo berhasil terpilih sebagai Juara I Kompetisi Majalah Mahas
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Penerbitan Mahasiswa (LPM) ALFIKR Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton Probolinggo berhasil terpilih sebagai Juara I Kompetisi Majalah Mahasiswa Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) se-Indonesia kategori Media Platform yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama melalui Direktorat PTKI Ditjen Pendidikan Islam, Kamis (23/11/2017).
Tidak hanya kategori Media Platform, salah satu crew LPM ALFIKR UNUJA juga menyabet tiga juara I kategori Karya Jurnalistik. Yaitu M. Arwin Juara I penulisan Feature, Zainul Hasan R. Juara I Cover/Layout/Tata , dan Sholehuddin Juara I Kartun Opini.
Terdapat 2 kategori dalam Kompetisi Majalah Mahasiswa PTKI ini. Pertama, kategori Media Platform yang terdiri dari Media Cetak dan Media Online.
Kedua, kategori Karya Jurnalistik, diantaranya: In Depth News, Feuture, Opini, Foto Jurnalistik, Cover/Layout/Tata Wajah, Kartun Opini.
Sebelumnya para peserta telah melakukan dua tahap penilaian mulai dari seleksi dokumen majalah yang dikirimkan mulai tanggal 25 Oktober sampai 12 November, dan penilaian tahap kedua melalui persentasi dan wawancara.
Kompetisi yang digelar di Hotel Santika BSD City Serpong Tangerang Selatan selama tiga hari ini diikuti oleh 55 Mahasiswa dan 25 finalist media kampus yang berasal dari pelbagai Perguruan Tinggi Islam se-Indonesia dengan kategori kompetisi yang berbeda.
Abdul Hamid Wahid, Rektor UNUJA Paiton Probolinggo mengaku senang mendengar kabar prestasi Mahasiswanya "Sangat senang dan bersyukur, Ini adalah bagian dari kado terindah bagi UNUJA yang baru saja diresmikan menjadi Universitas" ungkapnya saat dikonfirmasi melalui saluran telepon
Lebih lanjut Hamid mengharapkan Alfikr dapat terus menjadi informasi alternatif masyarakat yang Kritis dan Moderat di tengah banyaknya informasi HOAX, penyebar kebencian dan Radikalisme