Wabah Difteri Juga Menyerang Bekasi, 12 Warga Positif Terjangkit
“Sejauh ini semua pasien sudah sembuh karena langsung mendapatkan perawatan dari petugas kesehatan,” kata Dezi
Editor: Choirul Arifin
![Wabah Difteri Juga Menyerang Bekasi, 12 Warga Positif Terjangkit](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pemberian-vaksinasi-difteri-pada-siswa-sd_20160825_114156.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Sebanyak 12 orang di Kota Bekasiterserang penyakit difteri. Penyakit ini menyerang selaput lendir pada bagian hidung dan tenggorokan yang disebabkan oleh kuman.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezi Syukrawati mengatakan, orang yang terserang penyakit itu tercatat sejak Januari hingga 6 Desember 2017.
Dari 12 orang, kata dia, empat di antaranya berusia dewasa sedangkan delapan sisanya adalah anak-anak.
Meski begitu, dia memastikan seluruh pasien tersebut tidak ada yang sampai meninggal dunia. Sebab semua pasien yang didiagnosa penyakit ini langsung mendapat pelayanan kesehatan.
“Sejauh ini semua pasien sudah sembuh karena langsung mendapatkan perawatan dari petugas kesehatan,” kata Dezi di Plaza Pemerintah Kota Bekasi pada Kamis (7/12/2017).
Dia mengatakan, ada banyak faktor yang memicu terjadinya penyakit ini. Salah satunya adalah karena lemahnya daya tahan tubuh.
Sementara untuk anak-anak, karena belum mendapat vaksin dasar yakni difteri, pertusis dan tetanus (DPT) dari tingkat I hingga III.
Menurut dia, bayi yang baru lahir pada umumnya menjalani vaksinasi DPT I hingga III secara bertahap. Tujuannya untuk memberikan daya tahan tubuh terhadap penyakit ini.
“Kita sering mengimbau kepada orang tua agar anaknya yang baru lahir segera divaksin DPT karena sangat penting untuk kekebalan tubuh,” jelasnya.
Baca: Sejak Pukul 00.00 WIB Tadi Malam, Tarif Ruas Jalan Tol Dalam Kota Resmi Naik
Dia menyatakan, di daerah lain penyakit ini bisa mengakibatkan kematian. Gejala penyakit tersebut adalah demam tinggi, hilangnya nafsu makan dan hidung kerap mengeluarkan lendir.
Untuk itu bila ada warga yang merasakan gejala itu, segera memeriksakan fisiknya ke layanan kesehatan untuk mendapat penanganan.
“Penyakit ini bisa menular lewat udara dan lendir seperti air liur. Bila tidak segera ditangani, bisa mengakibatkan kematian,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Kusnanto Saidi menambahkan, sejak Maret lalu pihaknya sudah gencar melakukan sosialisasi terhadap ancaman penyakit difteri.
Sosialisasi dilakukan mulai dari Posyandu, Puskesmas, sampai dengan rumah sakit baik milik swasta maupun pemerintah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.